Tantangan Alquran terhadap Kaum Islamophobia
Warga Yaman melakukan aksi demonstrasi mengecam pembakaran Alquran. foto: afp/mohammed huwais
UM Surabaya

Rentetan aksi pembakaran Alquran yang picu aktivis radikal, Rasmun Paludan asal Swedia dan aksi senada oleh segelintir aktivis ekstrem di Denmark, terus menuai reaksi sejumlah Negara Islam.

Terbaru, seorang politikus Negeri Kincir Angin, Edwin Wagensveld, mengunggah aksi perobekan Alquran di depan gedung parlemen Den Haag lewat Twitter, Ahad (22/7/2023) waktu setempat.

Meski begitu sederet aksi picisan ini tidak berpengaruh besar terhadap kebijakan Negara-negara Islam, sebaliknya justru Swedia mulai ciut nyali dan menertibkan aksi penistaan bernuansa Islamophobia ini.

Sebelumnya, Kementrian luar Negeri RI sempat mengutuk keras aksi pembakaran Alquran ini lewat Dubes negara masing-masing , “Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran Kitab Suci Alquran oleh Rasmus Paludan, politikus Swedia, di Stockholm (21/7/2023),” tulis Kemenlu lewat akun Twitter resminya, Ahad (22/7/2023).

Kemenlu juga menyebut aksi penistaan kitab suci tersebut telah melukai dan menodai toleransi umat beragama. “Kebebasan berekspresi harus dilakukan secara bertanggung jawab,” kata Kemenlu.

Di sisi lain, Pemerintah Indonesia sendiri saat ini memiliki kerja sama dengan Pemerintah Swedia di beberapa bidang strategis, yaitu blue energy serta pertahanan dan keamanan.

Sesungguhnya kekuatan Indonesia pada Skala ASEAN sejajar dengan Presiden Swedia di Uni Eropa pada semester pertama 2023, seharusnya dapat dijadikan diplomasi oleh Pemerintah Indonesia agar Pemerintah Swedia mengambil langkah yang tegas untuk dapat menyelesaikan kasus pembakaran Alquran ini.

Meski sejumlah tokoh Islam Indonesia turut bersuara, dipastikan belum terlihat adanya gelombang massa merespons sederet aksi anti Toleransi ini secara masif.

Agaknya, umat Muslim khususnya Indonesia, tidak terprovokasi oleh aksi murahan mereka. Semacam sudah mulai terbiasa dengan oleh aksi para aktivis Islamophobia di berbagai Negara. Mengingat tahun tahun sebelumnya, sederet tragedi yang sama juga terjadi di sejumlah Negara.

Tragedi Penistaan Agama

Berikut ini enam negara yang pernah mengalami tragedi penistaan agama terhadap kelompok muslim:

1. Amerika Serikat

Pada 11 September 2010, beberapa orang Amerika Serikat yang diduga memiliki pemikiran sesat merencanakan untuk membakar Alquran. Meski faktanya, kitab suci tersebut menjadi satu-satunya kitab di seluruh warisan umat manusia yang mengklaim sebagai firman Tuhan oleh muslim.

Tindakan keji seperti ini terjadi bermula dari ide Terry Jones, seorang Pendeta Kristen asal Florida dan dilakukan oleh dua pendeta lainnya, Bob Old dan Danny Allen.

Namun, melansir aljazeera.com, atas adanya kritik dari Barack Obama, Terry Jones tidak melakukan aksinya. Sayangnya, Old dana Allen tetap melancarkan aksinya itu.

Tindakan ini bukan hanya sikap pembangkangan simbolis, melainkan tindakan kekerasan yang mengerikan terhadap kepercayaan dan simbol suci dari seperempat umat manusia.

Aksi sadisme agama tersebut pun menghanguskan hati umat Islam di seluruh dunia. Rasa sakit yang membakar kitab suci umat Islam tidak akan pernah terlupakan di hati pengikut ajaran Nabi Muhammad, sebagaimana dikutip dalam Washington University Global Studies Law Review.

2. Denmark

Seorang pria Denmark berusia 42 tahun didakwa dengan penistaan agama di Denmark setelah mengunggah video berdurasi 4 menit 15 detik di Facebook tentang dirinya yang membakar Alquran.

Keputusan Pemerintahan Denmark tersebut pun tidak terduga lantaran negara tersebut sebagian besar sekuler dan mendukung kebebasan berbicara. Namun menurut The Local, Denmark memang negara penuh kebebasan, tetapi tidak untuk Islam.

Melansir moroccoworldnews, awalnya, pria tersebut didakwa karena melakukan ujaran kebencian, tetapi sidang selanjutnya menyatakan bahwa ia didakwa akibat penodaan agama.

Ditambah pula dengan ketegangan agama dan sensitivitas kebebasan berbicara di komunitas Muslim Denmark telah meningkat sejak surat kabar Denmark Jyllands-Posten merilis 12 kartun Nabi Muhammad pada 2006.

3. Norwegia

Jejak aksi pembakaran Alquran juga bisa terlacak dari sebuah video yang diunggah melalui Facebook.

Video itu dengan cepat beredar luas ke publik lantaran memperlihatkan aksi Thorsen dan aktivis lainnya membakar Alquran.

Segelintir aktivis tersebut pertama kali pergi ke Mortensrud, pinggiran kota Oslo yang memiliki komunitas Muslim relatif besar. Namun, sesampainya di sana, mereka meletakkan Alquran yang terbakar di tengah perempatan kecil.

Mengutip voanews, awalnya, mereka berhasil mendorong mundur warga sekitar yang berusaha memadamkan api. Lalu, kerumunan warga dengan penuh emosi berkumpul dan bersama-sama memadamkan api tersebut. Dinas intelijen domestik Norwegia pun menggambarkan serangan itu sebagai tindakan terorisme Islam.

4. Swedia.

Pada tanggal 28 Juni 2023, imigran Irak melakukan dua kali aksi pembakaran Alquran di kawasan masjid di Stockholm, Swedia.

Pembakaran Alquran oleh aktivis Rasmun Paludan itu menuai kritik keras dari sejumlah negara lantaran dikawal aparat kepolisian setempat.

5. Denmark

Pada 24 Juli 2023, dua orang aktivis menggelar demonstran di Kota Denmark juga dilaporkan melakukan aksi keji dengan membakar Alquran di depan Kantor Kedutaan Besar Irak di Kopenhagen, Denmark.

6. Belanda

Seorang politikus Belanda, Edwin Wagensveld, mengunggah aksi perobekan Alquran di depan gedung parlemen Den Haag lewat Twitter pada Ahad (22/7 /2023) waktu setempat.

Tiga aksi terakhir diketahui mendapat kecaman keras dari 11 Negara-negara Islam seperti Arab Saudi, Unit Emirat Arab, Qatar, Mesir, Irak, Iran, Oman, Pakistan termasuk Indonesia.

Sejarah Provokasi Kaum Kafir

Sejak Alquran turun, diketahui kaum kafir sudah sering mengolok-olok Alquran. mereka menolak kebenaran Alquran meski telah dibuktikan kebenarannya.

Seperti kaum Quraisy yang menantang Muhammad SAW untuk membelah bulan. Setelah Rasulullah mampu membuktikan tantangannya mereka tetap buta dan ingkar. peristiwa ini tercatat dalam Alquran:

{اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ (1) وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُسْتَمِرٌّ (2)

“Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrik) melihat sesuatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, “(Ini adalah) sihir yang terus-menerus.” (QS. Al Qamar: 1-2).

Tidak jarang Misionaris barat melakukan riset hanya demi aksi tasabuh, yakni mencari kesalahan Alquran. Namun Allah SWT menunjukkan kebenaran itu melalui riset dan perjalanan praktik keilmuan mereka.

Allah menunjukkan kebenaran kepada mereka dan menjadi mualaf atas hidayah-Nya, di antaranya :

1. Prof Dr Maurice Bucaille adalah adalah ahli bedah kenamaan Prancis dan pernah mengepalai klinik bedah di Universitas Paris. Ia dilahirkan di Pont-L’Eveque, Prancis, 19 Juli 1920. Ia menemukan kebenaran Alquran dan menjadi mualaf.

2. DR. Tagatat Tejasen, ilmuan Thailand dari bidang anatomi.

3. Masaru Emoto, seorang peneliti dari Hado Institute di Tokyo, Jepang.

Dan sebagian dari mereka ada yang tetap memilih menutup hatinya dari kebenaran, ingkar atas fakta ilmiahnya sehingga memilih menjadi kaum yang terus mengolok-olok hingga Hari Kiamat.

Akibat kekafiran dan kesombongan merdeka, Allah menantang secara langsung mereka para kaum Kafir untuk menulis kitab yang sekiranya serupa dengan Alquran, meski mereka tak pernah mampu menuliskan ayat yang memiliki struktur kalimat seagung dan Seindah Alquran mereka tetaplah ingkar, kecuali orang-orang yang memperoleh hidayah Allah SWT.

Sebagaimana ayat berikut:

Pertama, menantang kaum musyrik membuat yang semisal dengan Alquran dalam segi uslub umum yang meliputi orang Arab, orang Ajam, manusia, bahkan jin untuk menandinginya.

Sebagaimana Firman Allah SWT:

قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَىٰ أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَٰذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا

“Katakanlah, “Sungguh, jika manusia dan jin berkumpul untuk mendatangkan yang serupa dengan Alquran ini, mereka tidak akan dapat mendatangkan yang serupa dengannya, sekalipun mereka membantu satu sama lainnya. QS. Isra ayat: 88)

Kedua, menantang kaum musyrik dengan mendatangkan sepuluh surat saja untuk menyaingi kemukjizatan Alquran.

أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ ۖ قُلْ فَأْتُوا بِعَشْرِ سُوَرٍ مِثْلِهِ مُفْتَرَيَاتٍ وَادْعُوا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ.فَإِلَّمْ يَسْتَجِيبُوا لَكُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّمَا أُنْزِلَ بِعِلْمِ اللَّهِ وَأَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ فَهَلْ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

“Bahkan, apakah mereka mengatakan, “Dia (Nabi Muhammad) telah membuat-buat (Alquran) itu.”

Katakanlah, “(Kalau demikian,) datangkanlah sepuluh surah semisal dengannya (Alquran) yang dibuat-buat dan ajaklah siapa saja yang kamu sanggup (mengundangnya) selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.” QS Hud:13-14)

Jika mereka tidak memenuhi ajakanmu, (katakanlah,) “Ketahuilah sesungguhnya ia (Alquran) itu diturunkan dengan ilmu Allah dan (ketahui pula) bahwa tidak ada tuhan kecuali Dia. Apakah kamu mau berserah diri (masuk Islam)?”

Ketiga, menantang kaum musyrik untuk mendatangkan satu surat yang mampu menandingi Alquran. Firman Allah SWT dalam surat Yunus ayat 38, yaitu

وَاتَّبَعْتُ مِلَّةَ آبَائِي إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ ۚ مَا كَانَ لَنَا أَنْ نُشْرِكَ بِاللَّهِ مِنْ شَيْءٍ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ عَلَيْنَا وَعَلَى النَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ

“Aku mengikuti agama nenek moyangku, (yaitu) Ibrahim, Ishaq, dan Ya‘qub. Tidak pantas bagi kami mempersekutukan suatu apa pun dengan Allah. Itu adalah bagian dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia (semuanya), tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.”

Namun, Allah kembali menegaskan pada surat Al Baqarah ayat 24 sampai kapanpun tidak akan ada yang sanggup menandingi keangungan Alquran bahkan membuat hal yang serupa dengannya.

فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا وَلَنْ تَفْعَلُوا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ۖ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ

“Jika kamu tidak (mampu) membuat(-nya) dan (pasti) kamu tidak akan (mampu) membuat(-nya), takutlah pada api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir.”

Alquran tetaplah akan menjadi wahyu kalam suci, wahyu ilahi Robbi yang akan terjaga melalui hati-hati suci hafiz-hafizah, ulama, dan agamawan yang hatinya terukir kokoh ayat-ayat Alquran.

Ia akan terjaga selamanya hingga Yaumul Qiyamah, kecuali Allah sendiri yang kelak akan menarik dari muka bumi. Wallohmusta’aan. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini