Selain Pengetahuan Agama, Mubalig Muhammadiyah juga Harus Punya Mental Kaya
Hamim Ilyas
UM Surabaya

Warga Muhammadiyah memiliki mental yang spesial, yaitu mental kaya. Mental ini merupakan kekuatan utama yang mendorong kemajuan dan kemakmuran Persyarikatan selama bertahun-tahun.

Oleh karena itu, untuk terus berjalan di jalur yang benar, kader-kader Muhammadiyah harus memelihara, menguatkan, dan mengembangkan mental kaya tersebut.

Muhammadiyah menjadi organisasi yang berkemajuan karena warganya memiliki mental kaya.

Bekal mental yang dimiliki oleh Muhammadiyah tidak hanya terbatas pada pengetahuan agama, tetapi juga mencakup jiwa sosial dan kemanusiaan yang kuat.

Hal ini memungkinkan Persyarikatan untuk tetap relevan dalam menghadapi perubahan zaman dan tantangan yang ada.

Menurut penelusuran sejarah, para pengusaha kaya berperan penting dalam mendukung lahirnya dan berkembangnya Muhammadiyah sejak masa awal berdirinya.

Para pengusaha kaya tersebut, dengan kesadaran agama dan semangat filantropi, melihat pentingnya peran ajaran Islam dalam menyokong perbaikan kondisi sosial dan kehidupan umat.

Mereka menyumbangkan sebagian besar kekayaan dan sumber daya mereka untuk mendirikan sekolah, rumah sakit, panti asuhan, dan berbagai lembaga pendidikan dan sosial lainnya di bawah bendera Muhammadiyah.

Oleh karena itu, kepada para thalabah Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) agar juga memiliki mental saudagar.

Hal itu bertujuan agar para thalabah dapat menjadi mubalig yang mandiri. Selain itu, Hamim juga menyampaikan bahwa Muhammadiyah termasuk organisasi yang selalu berusaha untuk selalu berada di depan dalam hal kebaikan.

Ber-Muhammadiyah itu sabiqun bil khairat, bukan sekadar berlomba-lomba dalam kebaikan tetapi mendahului dalam kebaikan, sehingga dalam beragama dapat membangun peradaban.

Kita juga dapat meneladani kepemimpinan khalifah Umar Ibn Al-Khaththab. Umar sangat berhati-hati ketika mendapatkan amanah sebagai khalifah.

Bahkan Umar sampai merasa sangat ketakutan dimintai tanggung jawab dari Allah SWT apabila ada seekor keledai yang terjatuh ke dalam lubang karena jalanan yang buruk saat masa kepemimpinannya.

Dengan semangat mental kaya dan semangat kepemimpinan yang bijaksana, Muhammadiyah terus berjuang untuk mencapai cita-cita kebaikan dan kemanfaatan bagi umat dan masyarakat luas.

Kita harus bersatu dan memperkuat Persyarikatan demi mewujudkan visi Muhammadiyah sebagai organisasi yang progresif dan berdaya saing dalam membawa manfaat bagi umat dan negeri. (*)

(Disampaikan Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Hamim Ilyas dalam Baitul Arqam Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah, 30 Juli 2023)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini