إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُوْلُوْا مِثْلَ مَا يَقُوْلُ، ثُمَّ صَلُّوْا عَلَيَّ، فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّـى عَلَيَّ صَلَّى اللهُ بِهَا عَلَيْهِ عَشْرًا، ثُمَّ سَلُوْا اللهَ لِيَ الْوَسِيْلَةَ، فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِي الْجَنَّةِ لاَ تَنْبَغِى إِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللهِ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُوْنَ أَنَا هُوَ، فَمَنْ سَأَلَ اللهَ لِيَ الْوَسِيْلَةَ حَلَّتْ عَلَيْهِ الشَّفَاعَةِ.
“Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, dia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika kalian mendengar muazin, maka ucapkanlah sebagaimana yang ia ucapkan.
Kemudian berselawatlah untukku. Karena barang siapa yang berselawat untukku sekali, maka dengannya Allah akan berselawat untuknya sepuluh kali. Kemudian mintalah al-wasilah kepada Allah untukku.
Ia adalah sebuah tempat di surga yang tak diraih kecuali oleh seorang hamba di antara hamba-hamba Allah. Dan aku berharap ia adalah aku.
Barang siapa memintakan untukku wasilah kepada Allah, maka dia layak mendapat syafaatku.” (HR. Muslim (I/288 no. 384), dan Sunan Abi Dawud (‘Aunul Ma’buud) (II/225 no. 519)
“Dari Jabir, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَالَ عِنْدَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ: “اَللّهُمَّ رَبَّ هذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلاَةِ الْقَـائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا اَلْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِيْ وَعَدْتَهُ،” حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ.
“Barang siapa yang ketika mendengar azan mengucapkan, ‘Ya Allah, Rabb seruan yang sempurna ini serta salat yang didirikan hammad wasilah dan keutamaan. Tempatkanlah ia pada kedudukan yang mulia sebagaimana Kau janjikan.’
Maka dia layak mendapat syafaatku pada Hari Kiamat.” (HR. Bukhari (Fat-hul Baari) (II/94 no. 614), Sunan Abi Dawud (‘Aunul Ma’buud) (II/231 no. 525), dan Sunan at-Tirmidzi (I/136 no. 211)
Kandungan Hadis:
1. Disunahkan diam tidak berkata-kata apa pun dengan alasan apa pun ketika mendengar seruan azan.
2. Ketika azan dilantunkan, simak dan ikuti apa yang di ucapkan muazin.
3. Berdoa setelah azan selesai seperti yang disampaikan dari Jabir.
4. Bila no 1,2, dan 3 dilakukan maka berhak untuk orang tersebut mendapat kan syafaat dari Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.
Disunahkan bagi seorang muslim agar memperbanyak doa antara azan dan ikamah. Karena doa pada waktu itu dikabulkan.
Dari Anas radhiyallahu anhu, dia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اَلدُّعَاءُ لاَيُرَدُّ بَيْنَ اْلأَذَانِ وَاْلإِقَامَةِ..
“Doa antara azan dan ikamah tidak ditolak.” (HR. Sunan Abi Dawud (no. 489) dan Sunan at-Tirmidzi (I/137 no. 212). (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News
.