Sekolah Tarjih Angkatan Keenam resmi dibuka di Madina Inn Hotel, Sabtu (5/8/2023). Acara ini merupakan hasil kerja sama antara Pusat Tarjih Muhammadiyah Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, serta Lazismu.
Dalam partisipasi yang membanggakan, sebanyak 25 peserta hadir dalam acara ini, mewakili berbagai organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah, termasuk ‘Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, IPM, IMM, Tapak Suci, dan Hizbul Wathan.
Kegiatan ini bertujuan untuk membekali generasi muda Muhammadiyah dengan pemahaman agama yang kuat. Terutama dalam menghadapi isu-isu kontemporer.
Ketua Pusat Tarjih UAD Budi Jaya Putra, mengungkapkan harapannya terhadap generasi Z yang dominan di peserta Sekolah Tarjih ini.
Menurutnya, generasi Z yang memiliki akrab dengan teknologi dan media sosial dapat berperan dalam menyebarkan paham Islam Berkemajuan dan Manhaj Tarjih Muhammadiyah.
“Merekalah yang nanti menjadi anak panah Muhammadiyah, sehingga kalau Majelis Tarjih sering dikenal dengan kumpulan orang tua, nanti generasi Z yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat. Misalnya terkait perbedaan lebaran,” terang Budi.
Rahmadi Wibowo yang mewakili Rektor UAD, menggarisbawahi pentingnya Sekolah Tarjih sebagai bekal bagi generasi muda dalam menjawab isu-isu kontemporer, terutama terkait dehumanisasi.
Hampir semua elemen kehidupan saat ini dikuasai mesin hingga menggantikan peran manusia.
“Persoalan ini membutuhkan panduan keagamaan. Semoga para peserta bisa mengambil manfaat dari para pemateri. Di antara isu hari ini ialah dehumanisasi, semuanya digantikan oleh mesin. Ini menjadi tantangan umat yang mesti dijawab dengan Manhaj Tarjih,” jelas Rahmadi.
Dalam konteks sosialisasi dan sinergi, Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Mohammad Masudi, menggarisbawahi tujuan Sekolah Tarjih sebagai upaya untuk menyebarkan pemahaman tarjih ke seluruh lapisan masyarakat.
Ia berharap, melalui Sekolah Tarjih, pemahaman tarjih dapat tersebar hingga ke wilayah-wilayah terpencil.
“Kegiatan ini bisa dipandang sebagai upaya membangun sinergi. Seluruh ortom yang ada, bisa ketemu, bisa bersama-sama bagaimana menyukseskan acara ini,” terang Masudi.
Sekolah Tarjih Angkatan Keenam ini diharapkan akan melahirkan generasi muda Muhammadiyah yang memiliki pemahaman agama yang kuat, mampu menjawab tantangan kontemporer, dan berkontribusi dalam menyebarkan paham Islam Berkemajuan ke seluruh lapisan masyarakat.
Meskipun berlangsung selama dua hari, acara ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang besar dalam membentuk visi keagamaan yang inklusif dan adaptif. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News