Ki Bagus Hadikusumo, Bung Karno, dan Perumusan Pancasila
Ki Bagus Hadikusumo saat diundang ke Jepang bersama Bung Karno dan Bung Hatta. foto: dok istimewa dari Afnan Hadikusumo
UM Surabaya

Sebagai dasar negara Indonesia, Pancasila merupakan manifestasi dari nilai-nilai kebangsaan dan prinsip-prinsip yang mengarah pada kesatuan dan keadilan.

Namun, di balik rumusan Pancasila yang menjadi landasan kuat bangsa ini, tersembunyi kisah menarik tentang peran Ki Bagus Hadikusumo dan keseganan yang dirasakan oleh Bung Karno terhadapnya.

Ki Bagus Hadikusumo, seorang tokoh penting di Pengurus Besar Muhammadiyah, telah menciptakan kesan yang mendalam pada Bung Karno.

Ada suatu hubungan yang saling terjalin, mungkin dipengaruhi oleh fakta bahwa Bung Karno pernah menjadi bagian dari Muhammadiyah di masa lalu, ketika beliau berada di Bengkulu.

Begitu juga dengan Ki Bagus, yang pada saat itu merupakan anggota Pengurus Besar Muhammadiyah.

Bung Karno begitu segan dengan sosok Ki Bagus Hadikusumo ini. Waktu itu Ki Bagus menjadi Pengurus Besar Muhammadiyah.

Sementara Bung Karno pernah menjadi salah satu kader Muhammadiyah waktu di Bengkulu. Mungkin ini ada hubungannya,” ucap

Pentingnya peran Ki Bagus Hadikusumo bagi Bung Karno semakin terlihat jelas saat merumuskan dasar-dasar negara, terutama poin-poin krusial dalam Pancasila.

Salah satu titik perubahan signifikan terjadi pada sila pertama, di mana formulasi aslinya adalah Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.

Namun, berkat peran serta negosiasi dari Kasman Singodimedjo yang berupaya meyakinkan Ki Bagus Hadikusumo, sila pertama direvisi menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.

Mengapa Bung Karno begitu menghargai pandangan dan pendapat Ki Bagus Hadikusumo?

Salah satu faktor yang dapat diidentifikasi adalah akar Muhammadiyah dalam hubungan mereka.

Keterkaitan Muhammadiyah yang dimiliki keduanya mungkin telah membangun pemahaman dan nilai-nilai yang serupa, terutama dalam hal pluralisme agama dan kesatuan nasional.

Dalam konteks ini, peran Ki Bagus Hadikusumo bukan hanya sekadar sebagai sosok penting dalam proses perumusan Pancasila, tetapi juga mewakili semangat persatuan yang terpancar dari nilai-nilai Muhammadiyah.

Dalam memahami Pancasila dan peran Ki Bagus Hadikusumo, kita dapat melihat bahwa dasar negara ini tidak hanya merupakan produk dari pemikiran individu, tetapi juga hasil dari dialog, kompromi, dan kerjasama di antara berbagai tokoh dengan pandangan yang beragam.

Dengan demikian, peran Ki Bagus Hadikusumo dalam pembentukan Pancasila adalah bukti nyata bagaimana kolaborasi antarindividu dengan latar belakang dan pemahaman yang berbeda dapat menghasilkan landasan negara yang kokoh.

Kehadirannya memberikan makna mendalam tentang pentingnya inklusivitas, dialog, dan semangat persatuan dalam membangun identitas nasional Indonesia yang kuat dan beragam. (*)

(Disampaikan Ghifari Yuristiadi dalam kajian di Masjid KH. Sudja’, 7 Agustus 2023)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini