“Adab seorang muslim itu tidak merasa dirinya paling baik dari saudaranya.”
Allah Ta’ala berfirman:
“Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS. An Najm:32)
Mengenai ayat ini, Syaikh Abdurrahman As-Si’di menerangkan bahwa terlarangnya orang-orang beriman untuk mengabarkan kepada orang-orang akan dirinya yang merasa suci dengan bentuk suka memuji- memuji dirinya sendiri.
Kebiasaan merasa diri suci merupakan perbuatan Yahudi dan nasrani yang jelas-jelas dicela oleh Allah ta’ala, “Dan mereka berkata, ‘kami sekali-kali tidak akan disentuh api neraka kecuali selama beberapa hari saja.” (QS. Al Baqarah: 80)
Bahkan, saking merasa sucinya, mereka merasa bahwa hanya merekalah yang paling layak masuk surga.
“Dan mereka berkata, “Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi dan Nasrani.” (QS. Al Baqarah: 111)
Sehingga Allah ta’ala cela kebiasaan mereka ini:
“Apakah kami tidak memperhatikan orang yang menganggap dirinya bersih. Sebenarnya Allah menyucikan siapa yang dikehendaki-Nya dan mereka tidak dianiaya sedikit pun.” (QS. An-Nisa: 49)
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Janganlah kalian merasa diri kalian suci, Allah lebih tahu akan orang-orang yang berbuat baik di antara kalian.” (HR. Muslim). (*)\
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News