عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْظَمُ النَّاسِ أَجْرًا فِي الصَّلَاةِ أَبْعَدُهُمْ فَأَبْعَدُهُمْ مَمْشًى وَالَّذِي يَنْتَظِرُ الصَّلَاةَ حَتَّى يُصَلِّيَهَا مَعَ الْإِمَامِ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ الَّذِي يُصَلِّي ثُمَّ يَنَامُ
Dari Abu Musa berkata, Nabi SAW bersabda, “Orang yang paling banyak mendapatkan pahala dalam salat adalah mereka yang paling jauh (jarak rumahnya ke masjid), karena paling jauh dalam perjalanannya menuju masjid.
Dan orang yang menunggu salat hingga dia melaksanakan salat bersama imam lebih besar pahalanya dari orang yang melaksanakan salat kemudian tidur.” (HR Bukhari No: 614)
Kandungan Hadis:
1. Orang yang paling banyak mendapatkan pahala dalam salat adalah yang tempat tinggalnya jauh dari masjid, hal demikian terjadi karena ketika berangkat dari rumah dalam keadaan suci telah berwudu, maka dihitung dalam keadaan sedang salat.
2. Salat yang utama dan terbaik dalam hal kualitas dan pahalanya adalah yang dilakukan dengan berjamaah di masjid.
3. Orang yang menunggu salat hingga dia melaksanakan salat bersama imam (tidak salat sendirian) selama durasi menunggu dihitung dalam keadaan salat selama tidak berhadas.
Oleh karena itu, sering dan usahakan bila maghrib tidak pulang ke rumah, isilah dengan tartil dan tahsin Alquran.
4. Beruntung mereka yang rumahnya jauh dari masjid namun tetap datang ke masjid. Semoga orang yang lebih jauh jarak rumahnya lebih semangat untuk ke masjid karena pahalanya lebih besar dibandingkan dengan orang yang rumahnya dekat dan mudah untuk ke masjid.
5. Seseorang yang menunggu salat dengan datang awal ke masjid hingga dia melaksanakan salat bersama imam, lebih besar pahalanya dari orang yang melaksanakan salat (hanya datang pada waktu hampir salat didirikan).
6. Tidak ada alasan bagi orang-orang yang rumahnya jauh maupun dekat dari masjid untuk tidak melakukan salat berjamaah di masjid karena setiap langkah seseorang yang hendak pergi ke masjid mendapatkan pahala salat.
Semakin jauh rumah seseorang dari masjid maka pahala yang dia dapat saat sedang berjalan menuju masjid semakin banyak.
7. Hendaknya seseorang datang ke masjid lebih awal sebelum salat hendak dimulai. Dengan begitu, pahala yang di dapat akan lebih banyak dari pada datang ke masjid dengan waktu yang sangat dekat dengan salat.
Firman Allah SWT yang berkaitan dengan tema hadis tersebut adalah:
مَا كَانَ لِلْمُشْرِكِيْنَ اَنْ يَّعْمُرُوْا مَسٰجِدَ اللّٰهِ شٰهِدِيْنَ عَلٰۤى اَنْفُسِهِمْ بِالْـكُفْرِ ۗ اُولٰٓئِكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ ۚ وَ فِى النَّارِ هُمْ خٰلِدُوْنَ
“Tidaklah pantas orang-orang musyrik memakmurkan masjid Allah, padahal mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Mereka itu sia-sia amalnya, dan mereka kekal di dalam neraka.”
اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَاَ قَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ فَعَسٰۤى اُولٰٓئِكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ
“Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.”(QS. At-Taubah 9: Ayat 17- 18). (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News
