عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَحْتَجِرُ حَصِيرًا بِاللَّيْلِ فَيُصَلِّي عَلَيْهِ وَيَبْسُطُهُ بِالنَّهَارِ فَيَجْلِسُ عَلَيْهِ فَجَعَلَ النَّاسُ يَثُوبُونَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيُصَلُّونَ بِصَلَاتِهِ حَتَّى كَثُرُوا فَأَقْبَلَ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ خُذُوا مِنْ الْأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا وَإِنَّ أَحَبَّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دَامَ وَإِنْ قَلَّ
“Dari Aisyah RA bahwa pada suatu malam Nabi SAW mengambil tikar yang dibuat dari pelepah dan daun tamar untuk dijadikan dinding tempat baginda salat malam dan siang. Baginda menghamparkan tikar daun tamar itu dan duduk di atasnya, orang pun datang berkumpul kepada Rasulullah lalu salat.
Rasulullah datang dan menemui mereka lalu bersabda: “Wahai sekalian manusia, beramallah sekadar kemampuan kamu, bahawasanya, Allah tidak akan berasa bosan sehingga kalian merasa jemu.
Dan sesungguhnya amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang dikerjakan secara berkelanjutan meski sedikit.” (HR Bukhari No: 5413) Status: hadis sahih.
Kandungan Hadis:
1. Rasulullah SAW adalah contoh terbaik dalam kehidupan keseharian dan dalam beribadat.
Sebagai manusia maksum yang dosa-dosanya telah diampunkan Allah, walaupun di siang harinya sibuk dengan urusan bermasyarakat dan Negara namun baginda masih kuat untuk beribadat di malam hari dan memohon keampunan daripada Allah SWT.
2. Rasulullah SAW amat sederhana dalam kehidupan. Baginda tidak menyediakan tempat yang khusus dan indah untuk beribadat.
Menggunakan tikar yang diperbuat daripada pelepah kurma yang juga digunakan di waktu siang sebagai tempat alas duduk dan di waktu malam dijadikan dinding untuk baginda jadikan penghadang untuk salat malam. Itu pun sempat keluar ucapan, “Baiti jannati.”
3. Apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW bertujuan untuk mengajarkan kepada kita supaya hidup dengan cara yang mudah, rela dengan apa yang ada serta beribadat dengan cara yang tidak memberatkan.
Serta lakukanlah hal sesuai kemampuan kita , karna sesungguhnya Allah tidak akan bosan sebelum kita bosan dan Allah sangat menyukai perbuatan baik yang bekerlanjutan.
4. Perbuatan Rasulullah saw melaksanakan salat sunat di malam hari itu telah menyebabkan ramai sahabat berhimpun untuk mengikutinya.
Untuk memalingkan dari anggapan “wajib” oleh para sahabat, lalu Rasulullah memberikan arahan dan panduan beribadat, yaitu lakukanlah sekadar kemampuan dan tidak diberatkan agar tidak berasa jemu dalam beramal.
5. Amalan yang paling baik dan dicintai oleh Allah ialah amalan yang berkelanjutan (istikamah) walaupun sedikit.
Allah SWT berfirman:
اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰٓئِكَةُ اَ لَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَـنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ
(innallaziina qooluu robbunallohu summastaqoomuu tatanazzalu ‘alaihimul-malaaa`ikatu allaa takhoofuu wa laa tahzanuu wa absyiruu bil-jannatillatii kuntum tuu’aduun)
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, Tuhan kami adalah Allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” (QS. Fussilat 41: Ayat 30)
نَحْنُ اَوْلِيٰۤـؤُکُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَفِى الْاٰخِرَةِ ۚ وَلَـكُمْ فِيْهَا مَا تَشْتَهِيْۤ اَنْفُسُكُمْ وَلَـكُمْ فِيْهَا مَا تَدَّعُوْنَ
(nahnu auliyaaa`ukum fil-hayaatid-dun-yaa wa fil-aakhiroh, wa lakum fiihaa maa tasytahiii anfusukum wa lakum fiihaa maa tadda’uun)
“Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya (surga) kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh apa yang kamu minta.”(QS. Fussilat 41: Ayat 31). (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News