207 Peserta Siap Hadiri Rekerwil Majelis Tabligh Jatim
UM Surabaya

Sebanyak 207 peserta siap menyukseskan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) 1 Majelis Tabligh PWM Jatim. Kegiatan tersebut akan digelar di Aula KH Mas Mansur PWM Jatim, Sabtu (19/8/23).

Sekretaris Majelis Tabligh PWM Jatim Munahar M.PdI mengungkapkan, ke-207 peserta tersebut terdiri beberapa dua unsur, yaitu perwakilan Majelis Tabligh PDM di 38 kabupaten/kota diJatim sebanyak 175 orang dan pengurus Majelis Tabligh PWM Jatim sebanyak 32 orang.

“Itu yang sudah konfirm. Alhamdulillah, animo daerah sangat tinggi mengikuti rakerwil perdana ini. Sepekan dibuka pendaftaran online sudah langsung terpenuhi target 38 daerah yang mendaftar,” ujar Munahar.

Munahar lalu mengungkapkan, dalam rakerwil tahun ini juga akan dilaunching majelistablid.id sebagai website official Majelis Tabligh PWM Jatim.

“Ini merupakan entitas yang sangat dibutuhkan untuk memperkuat dakwah digital,” tandas Munahar.

Tak hanya itu, pembukaan rakerwil juga akan dimeriahkan penampilan kreativitas siswa-siswa dua sekolah Muhammadiyah di Surabaya. Yakni, Parade Angklung dari SD Muhammadiyah 6 Gadung dan Orkestra SMA Muhaammadiyah 10 Surabaya.

“Pasti akan menjadi sajian menarik. terlibih beberapa prosonel orkestra tersebut adalah para penyandang disabilitas,” beber Munahar

Sementara itu Ketua Majelis Tablig PWM Jawa Timur Abdul Basit Lc, M.Pdi menambahkan, Rakerwil perdana Majelis Tabligh ini digelar dalam rangka memformulasikan rencana kerja dan menentukan prioritas kerja selama satu tahun.

“Kita juga ingin melakukan singkronisasi program wilayah dengan daerah. Untuk itu, hasil rakerwil sebagai acuan program kerja ke depan.

Basit juga menambahkan, pihaknya juga memberi terhadap formulasi dakwah yang menarik, tak terkecuali bagi kalangan milenial.

Untuk itu, ide, gagasan dan masukan sangat dibutuhkan supaya program-program yang akan dijalankan agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Perlu rumusan khusus, bagaimana dakwah bisa berjalan efektif dan tepat sasaran. Sehingga aktivitas di Muhammadiyah akan semakin semarak,” tutur dia.

Orientasi Kebijakan MT Jatim

A. Program Pembinaan dan Pengembangan TPQ.

1. Mengaktifkan dan terbentuknya Kembali, “Lembaga Pengembangan Taman Pendidikan Alquran Muhammadiyah (LPTAMU atau LPTQMU)”.

2. Memastikan bahwa pengelola struktural LPTAMU atau LPTQMU adalah kader Persyarikatan.

3. Mencanangkan bahwa peserta didik LPTAMU atau LPTQMU sebagai kader Persyarikatan masa depan.

4. Memastikan bahwa buku ajar yang digunakan adalah buku yang telah mendapatkan rekomendasi dari Persyarikatan.

5. Membuka kerja sama dengan Majelis/Lembaga yang ada di Persyarikatan dan dengan pihak-pihak terkait.

B. Program Pembinaan dan Pengelolaan Masjid

1. Memastikan bahwa masjid adalah milik Persyarikatan yang dibuktikan dengan surat resmi kepemilikan.

2. Memastikan bahwa ketakmiran adalah kader Persyarikatan.

3. Mengadakan pengajian rutin, diutamakan kajian Kitab Takhassus.

4. Melaksanakan segala kebijakan yang telah diputuskan oleh Persyarikatan.

5. Pemateri kajian atau khothbah diupayakan dari kader Persyarikatan.

6. Membuka kerja sama dengan Majelis/Lembaga yang ada di Persyarikatan dan dengan pihak-pihak terkait.

C. Program Dakwah Digital

1. Melestarikan dan mengembangkan dakwah melalui program Dakwah Digital.

2. Mengharap kepada stakeholder baik tingkat Wilayah, Daerah atau Cabang untuk mengirimkan tulisan kepada MT yang membidangi untuk dipublikasikan.

3. Mewajibkan untuk seluruh warga Persyarikatan agar membuka website dan membaca tulisan yang dipublikasikan oleh MT.

4. Menyosialisasikan Dakwah Digital kepada warga Muhammadiyah sampai ke tingkat ranting.

5. Membuka kerja sama dengan Majelis/Lembaga yang ada di Persyarikatan dan dengan pihak-pihak terkait.

D. Program Kaderisasi

Mendirikan Akademi Mubaligh Muda Muhammadiyah (A3M) Jatim setara D1. Kerja sama dengan LAZISMU dan PTM di Jatim. Atau diintegrasikan dengan Prodi PBA, Ahwal Syakhsyiyah, PAI, atau Prodi lain sesuai yang disepakati.

Basisnya di Ma’had Umar Bin Al-Khattab Universitas Muhammadiyah Surabaya, Ma’had Umar Bin Al-Khattab Putri Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan Ma’had Abdurrahman Bin ‘Auf Universitas Muhammadiyah Malang. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini