Membentengi Hati yang Condong pada Kesesatan
foto: islamicity.org
UM Surabaya

Insya Allah, di hari yang semakin berkurangnya umur kita, kita sekeluarga tetap dalam kebaikan serta dalam lindungan Allah Ta’ala. Kita juga tetap istikamah di atas jalan hidayah Allah. Aamiin.

“Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang kita memuji-Nya. Kita memohon pertolongan dan pengampunan dari-Nya yang kita memohon dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal kami.

Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada siapa pun yang dapat menyesatkannya. Dan barang siapa yang disesatkan oleh Allah maka tidak ada siapa pun yang dapat memberinya petunjuk.

Saya bersaksi bahwasanya tiada ilah yang haq untuk disembah melainkan Dia Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dan saya bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah hamba dan Rasulallah.”

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali ‘Imran : 102)

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya, dan daripada keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.

Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (menggunakan) Nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” (QS. An-Nisaa’ : 1)

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allaah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allaah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 70-71)

Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah (Alquran) dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad (sunah).

Seburuk buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan (dalam agama), setiap yang diada-adakan (dalam agama) adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka. (Awal dari khutbatul haajah, shahih di riwayatkan dari Rasulullah saw (Nasa’i III/104, Ibnu Majah I/352/1110, Abu Dawud III/460 /1090)

Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz hadaitanaa wa hab lana mil-ladunka rahmatan innaka antal-wahhaab

“Yaa Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran : 8)

Yaa muqallibal quluub, tsabbit qalbi ‘ala diinik. (Wahai zat yang membolak balikkan hati teguhkan hati kami di atas agama-Mu.”(HR. Ahmad, Tirmidzi)

Allaahumma musharrifal quluub, sharrif quluubanaa ‘Alaa Thaa’atik

“Yaa Allah zat mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepadamu.”
(HR. Muslim)

Rasulullah saw setiap pagi ba’da subuh, berdoa :

Allahumma Inniy As-aluka ‘ilman naafi’an, wa rizqon thoyyiban, wa ‘amalan mutaqobbalan

“Yaa Allaah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amal yang diterima“. (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Ibnu as-Sunni).

InsyaAllah setiap langkah kita dimudahkan oleh Allah dan selalu dalam naungan rida-Nya. Aamiin. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini