Muslim Terbaik Itu Bila Orang Lain Merasa Aman dari Gangguan Lisan dan Tangannya
foto: blog.une.edu.au

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam beliau bersabda:

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia berkata baik atau diam.” (HR Bukhori 6018 dan Muslim 47)

Hati-hati , semua perkataan akan dicatat dan dipertanggung jawabkan.

‘‘Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban.’’ (QS. Al-Isra’ : 36)

“Tiada suatu kalimat pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaf : 18)

Jangan mengganggu orang lain, muslim yang baik itu tidak mengganggu orang

Berniat berbuat baik, jangan sampai melanggar hak orang lain atau zalim apalagi perkara yang jahat.

Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
“Muslim yang bagaimana yang paling baik?”

Beliau menjawab: “Yaitu seorang muslim yang orang lain merasa aman dari gangguan lisan dan tangannya.” (HR. Muslim 40)

Jika seseorang hendak berbicara maka hendaklah dia berpikir terlebih dahulu.

Jika dia merasa bahwa ucapan tersebut tidak merugikan, benar, manfaat, silakan diucapkan.

Jika dia merasa ucapan tersebut ada keburukan atau ia ragu, maka ditahan, jangan bicara.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang lain untuk mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.” (QS. al-A’raf: 199)

Syaikh Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah menjelaskan, “Ayat ini memuat anjuran untuk berakhlak baik kepada sesama manusia dan adab- adab yang baik dalam bermuamalah dengan sesama”.

Di antara adab yang baik dalam bermuamalah:

Mudah memaafkan, yakni berlapang dada apabila orang lain berbuat dan berakhlak sesuai dengan perangai masing-masing.

Tidak memaksakan orang lain untuk berperilaku yang tidak sesuai dengan tabiat mereka.

Selalu bersyukur atas segala yang dia terima dari orang lain, baik berupa perkataan maupun perbuatan yang baik, ataupun tidak baik.

Selalu memaafkan aib orang lain seraya menutup mata dari kekurangannya.

Tidak merasa sombong kepada orang kecil, orang yang kurang akalnya, atau orang fakir.

Bermuamalah kepada setiap lapisan masyarakat dengan lemah lembut.

Bersikap kepada orang lain dengan lemah lembut.

Bijaksana dalam bersikap kepada orang lain dengan menyesuaikan kondisi yang ada.

Berperilaku dengan perangai yang membuat orang lain senang dan lapang dadanya. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini