عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ، نَامَ عَلَى شِقِّهِ الأَيْمَنِ ثُمَّ قَالَ
اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ. وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَالَهُنَّ ثُمَّ مَاتَ تَحْتَ لَيْلَتِهِ مَاتَ عَلَى الْفِطْرَةِ.
“Dari al-Baraa ibn ‘Azib, dia berkata: Apabila Rasulullah shallallahu alaihi wasallam hendak beranjak ke tempat tidurnya, maka beliau berbaring pada sisi kanannya, kemudian beliau membaca:
Ya AIlah, aku berserah diri kepada-Mu, aku hadapkan wajahku kepada-Mu, aku menyerahkan urusanku kepada-Mu, dan aku menyandarkan punggungku (bergantung) kepada-Mu, dalam keadaan berharap dan takut kepada-Mu, karena tidak ada tempat berlindung dan tempat lari dari (adzab)Mu kecuali (dengan berlindung) kepada-Mu.
Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan (aku beriman) kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus.
Lalu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Barang siapa membacanya lalu meninggal pada malam itu, maka dia meninggal dalam keadaan fitrah (dan dijamin masuk surga).” (HR. Bukhari 5.840)
Kandungan Hadis:
1. Anjuran untuk mengingat Allah di setiap waktu, salah satunya adalah sebelum tertidur.
2. Anjuran untuk berbaring pada sisi tubuh sebelah kanan saat tidur.
3. Anjuran berdoa dg doa ini ketika hendak tidur, agar bila ajal datang, maka surga telah menanti.
4. Kesempurnaan syariat Islam ditunjukkan hingga adab dan tata cara ketika akan tidur pun di jelaskan dalam syariat Islam.
5. Keutamaan doa yang diajarkan Rasulullah, jika membacanya sebelum tidur dan meninggal disaat itu, maka ia meninggal dalam keadaan diampuni dosanya.
6. Hadis tersebut menganjurkan kita untuk berdoa sebelum tidur. Karena kematian bisa datang kapan saja, bahkan saat kita sedang tidur. Maka ketika membacakan doa sebelum tidur, insha Allah dosa kita akan diampuni karena kita telah memohon ampun sebelum pergi.
7. Hanya kepada AllahSWT lah kita bertawakal, tidak boleh bertawakal kepada selain-Nya.
Ada dua hal yan hendaknya harus selalu ada ketika kita berdoa kepada Allah, yaitu rasa berharap dan takut. Berharap untuk dikabulkan dan takut tidak di dengar doanya karena menyadari posisi diri.
8. Allah SWT menunjukkan Rahmat-Nya yang menjadikan amal yang terlihat kecil dan sepele di mata manusia tapi dibalas dengan balasan yang sempurna.
Firman Allah yang berkaitan dengan tema hadis tersebut adalah:
اَللّٰهُ يَتَوَفَّى الْاَنْفُسَ حِيْنَ مَوْتِهَا وَالَّتِيْ لَمْ تَمُتْ فِيْ مَنَامِهَا ۚ فَيُمْسِكُ الَّتِيْ قَضٰى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَ يُرْسِلُ الْاُخْرٰۤى اِلٰۤى اَجَلٍ مُّسَمًّى ۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰیٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
“Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur; maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan.
Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir.” (QS. Az-Zumar 39: Ayat 42). (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News
.