Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah resmi dibuka Ketua Umum PP Muhammadiyah ProfHaedar Nashir di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jumat (25/8/2023).
Dalam amanatnya, Haedar menyampaikan tahniah atas diselenggarakannya Rakornas LDK PP Muhammadiyah ini.
Dia percaya melalui Rakornas ini akan dijabarkan program-program dakwah komunitas yang merupakan hasil dari putusan Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta 2022 lalu.
“Serta tentu menyaring berbagai best prestise dari berbagai pengalaman-pengalaman dari dakwah komunitas, atau dulu lembaga dakwah khusus di bidang dakwah khusus atau dakwah komunitas,” tutur Haedar.
Terkait dengan perubahan nomenklatur dari dakwah khusus menjadi dakwah komunitas, Haedar menjelaskan, perubahan tersebut agar tidak menimbulkan dikotomi.
Sebab penggunaan terma khusus akan ada oposisi binernya, yaitu dakwah umum dan seterusnya. Dia menegaskan hal itu supaya tidak ada pengaburan makna.
“Maka kita cari lalu ketemulah konsep dakwah komunitas, yang rujukannya sangat kuat pada hasil Muktamar tahun 2015, di mana di situ dihasilkan tentang dakwah komunitas, sebagai implementasi dari dakwah pencerahan,” ungkap Haedar.
Ketua LDK PP Muhammadiyah Muchammad Arifin menuturkan, Rakornas ini akan diselenggarakan sampai Ahad 27 Agustus 2023.
Selain itu, Arifin juga mengatakan tema Rakornas LDK PP Muhammadiyah ini adalah Sinergi Nasional Dakwah Pencerahan Berbasis Komunitas.
Dia menambahkan, saat ini LDK PP Muhammadiyah memiliki da’i binaan berjumlah 21 orang yang tersebar di kawasan 3T.
Selain dai, juga ada binaan mualaf yang rutin mengadakan kegiatan, mualaf binaan ini juga ada yang berasal dari komunitas 3T.
Menyambut kedatangan peserta LDK PP Muhammadiyah, Rektor UMS Sofyan Anif mengaku bangga kampusnya dijadikan sebagai tempat diselenggarakannya Rakornas LDK. Pada kesempatan ini, Sofyan juga menyinggung kesuksesan Muktamar 48 Muhammadiyah.
“Oleh karena itu sugeng rawuh, dan apabila selama tiga hari ini ada sesuatu yang kurang berkenan kami mohon maaf,” tuturnya.
Dia menambahkan, dakwah komunitas lebih berperan strategis. Dalam usaha memajukan berbagai bidang, pendekatan komunitas hemat Sofyan Anif jauh lebih efisien.
Menurut dia, umat tidak butuh lagi dakwah bil lisan, tapi dakwah kekinian harus menyentuh realitas yang sedang dihadapi masyarakat yaitu dakwah bil hal. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News