Bersyukur dengan Berbagai Nikmat Diniyah
foto: freepik.com
UM Surabaya

Saudara saudaraku yang dirahmati Allah. Semua nikmat itu berasal dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Allah berfirman yang artinya: “Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya).” (QS. an-Nahl: 53)

“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.”  (QS. an-Nahl: 114)

Bersyukur merupakan perintah Allah:

“Ingatlah kepada-Ku, Aku juga akan ingat kepada kalian. Dan bersyukurlah kepada-Ku, janganlah kalian kufur.” (QS. al-Baqarah: 152)

Di ayat ini Allah memerintahkannya secara khusus, kemudian sesudahnya Allah memerintahkan untuk bersyukur secara umum.

Allah berfirman yang artinya, “Maka bersyukurlah kepada-Ku.” Yaitu, bersyukurlah kalian atas nikmat-nikmat ini yang telah Aku karuniakan kepada kalian dan atas berbagai macam bencana yang telah Aku singkirkan sehingga tidak menimpa kalian.

Disebutkannya perintah untuk bersyukur setelah penyebutan berbagai macam nikmat diniyah yang berupa ilmu, penyucian akhlak, dan taufik untuk beramal, maka itu menjelaskan bahwa sesungguhnya nikmat diniyah adalah nikmat yang paling agung. Bahkan, itulah nikmat yang sesungguhnya.

Apabila nikmat yang lain lenyap, nikmat tersebut masih tetap ada. Hendaknya setiap orang yang telah mendapatkan taufik (dari Allah) untuk berilmu atau beramal, senantiasa bersyukur kepada Allah atas nikmat tersebut.

Hal itu supaya Allah menambahkan karunia-Nya kepada mereka. Dan juga, supaya lenyap perasaan ujub (kagum diri) dari diri mereka.

Dengan demikian, mereka akan terus disibukkan dengan bersyukur.
Jika tidak bersyukur, berarti ia telah kufur. Karena lawan dari syukur adalah ingkar/kufur, Allah pun melarang melakukannya.

Allah berfirman (yang artinya), “Dan janganlah kalian kufur”. Yaitu, mengingkari nikmat dan menentangnya, tidak menggunakannya dengan baik.

Rabbi awzi’nii an ashkura ni’mata kal latiii an’amta ‘alaiya wa ‘alaa waalidaiya wa an a’mala saalihan tardaahu wa adkhilnii birahmatika fii ‘ibaadikas saalihiin

“Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham utk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” (QS. an-Naml: 19). (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini