Muhammadiyah Tidak Bermazhab, Tapi Bermanhaj
Atang Sholihin. foto: ist

Muhammadiyah tidak berafiliasi dengan mazhab tertentu. Bagi Muhammadiyah, pandangan para ulama mazhab adalah pilihan, bukan keharusan.

Hal itu ditegaskan Atang Sholihin dalam acara pembukaan Rakerwil Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DI Yogyakarta, Ahad (27/8/2023).

Atang mengungkapkan, Muhammadiyah memiliki sebuah manhaj, yang dikenal dengan nama Manhaj Tarjih.

Manhaj Tarjih ini adalah sebuah sistem yang berisi seperangkat wawasan, sumber, pendekatan, dan prosedur teknis tertentu yang menjadi panduan dalam kegiatan ketarjihan, atau merumuskan pemahaman keislaman.

Manhaj Tarjih ini, terang Atang, memiliki peran penting dalam membantu Muhammadiyah untuk memahami ajaran Islam yang termaktub dalam Alquran dan Hadis.

Dalam konteks ini, ia juga menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak terikat pada satu mazhab tertentu, tetapi juga tidak memiliki sikap anti terhadap mazhab-mazhab tersebut.

“Kita tidak terikat mazhab, meskipun kita tidak anti mazhab. Maka manhaj itu saya kira menjadi sangat penting dalam rangka untuk mencoba dan memahami paham-paham keagamaan yang selama ini geluti,” kata Atang.

Pernyataan ini menegaskan komitmen Muhammadiyah untuk menjaga kemandiriannya dalam pandangan agama dan keagamaan.

Persyarikatan Muhammadiyah tetap berpegang pada prinsip-prinsipnya, termasuk Manhaj Tarjih, sebagai panduan dalam merumuskan pemahaman Islam yang sesuai dengan konteks zaman dan tuntutan masyarakat.

Dalam sambutan yang lain disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DI Yogyakarta Yayan Suryana.

Dia mengungkapkan, Rakerwil Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DI Yogyakarta ini memiliki tanggung jawab untuk menampung aspirasi masyarakat.

Ia menggarisbawahi pentingnya menangani persoalan akar rumput dengan segera. “Masyarakat kita ingin sekali mendapatkan siraman rohani keagamaan,” ujarnya.

Dalam konteks ini, Rakerwil diharapkan dapat menghasilkan solusi-solusi praktis yang dapat bermanfaat bagi umat dan bangsa.

Yayan berharap bahwa pertemuan ini akan menjadi ajang untuk merumuskan langkah-langkah konkret yang dapat membantu masyarakat dalam menjalani kehidupan beragama yang lebih baik.

Rakerwil Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DI Yogyakarta ini merupakan wadah penting untuk berdiskusi, berbagi ide, dan merumuskan strategi dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.

Hasil dari pertemuan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi umat dan bangsa serta membawa berkah dalam perjalanan Muhammadiyah di wilayah ini. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini