Alat Pendeteksi Banjir Karya Mahasiswa KKN UM Surabaya
Mahasiswa penggagas inovasi memeragakan alat pendeteksi banjir, foto: humas umsurabaya
UM Surabaya

Mahasiswa kelompok 18 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) berhasil menciptakan flood detector atau alat pendeteksi volume debit air yang telah mencapai batas ketinggian. Inovasi tersebut diterapkan di Desa Kebomlati Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban.

Muhammad Pramudia Galih Pratama penggagas inovasi ini beserta timnya berharap inovasi yang dibuat dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Desa Kebomlati sebagai sarana kesigapan ketika menghadapi banjir.

“Dengan alat ini dapat mempermudah dalam meninjau permasalahan di lapangan yang rentan terhadap banjir, maka alat ini akan bermanfaat sebagai pemberitahuan ketika volume debit air Sungai Bengawan Solo di Desa Kebomlati Kecamatan Plumpang Tuban yang telah mencapai batas ketinggian,” terangnya.

Menurutnya cara kerja alat ini dengan instalasi pada bibir sungai bengawan solo, kemudian pada saat debit air sudah mencapai ketinggian yang telah ditentukan pada sensor bandul yang akan mengirimkan sinyal ke switch sensor.

Lalu sinyal dari switch sensor akan dikirimkan ke motor sirine yang akan menjadi alarm pemancar suara untuk tanda informasi kepada masyarakat di Desa Kebomlati.

Menurutnya untuk membuat alat tersebut membutuhkan biaya sekitar 1.900.000. Tak hanya itu alat tersebut juga telah disosialisasikan kepada warga, bahkan warga telah mendapatkan edukasi terkait cara pembuatannya.

“Tentu ini akan sangat memudahkan, jika warga bisa membuatnya. Dengan demikian masyarakat sesegera mungkin bisa waspada,” tandasnya. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini