Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menegaskan bahwa kesehatan adalah hak setiap manusia, dan bukan industri, serta pelayan kesehatan juga bukan bandar. Hal itu menjawab tentang kekhawatiran perubahan paradigma kesehatan menjadi industri,
Menurut Haedar, tenaga kesehatan dan seluruh pengelola pelayanan kesehatan bukan bandar. “Melainkan mereka adalah orang yang tampil untuk menyelamatkan nyawa manusia, dengan tugas utamanya adalah kemanusiaan,” katanya dalam Pembukaan Rakornas MPKU PP Muhammadiyah, Sabtu (2/9/2023).
Dia lalu menjelaskan tentang istilah bandar yang ia gunakan. Menurutnya bandar itu manusia yang hanya mengumpulkan setiap ‘koin’ untuk menjadi pundi-pundi bagi dirinya sendiri. Hal itu menyalahi prinsip kesehatan yang berorientasi pada kemanusiaan.
“Hati-hati di saat kita lengah itu, karena tugas utamanya adalah kemanusiaan. Hatta memberikan senyuman ketika memberikan pelayanan itu katanya menjadi obat tersendiri bagi pasien,” ungkap Guru Besar Sosiologi ini.
Kepada para civitas hospitalia di lembaga pelayanan kesehatan Muhammadiyah tanpa terkecuali, Haedar berpesan supaya dalam memberikan pelayanan harus berorientasi pada kemanusiaan, humanisme atau insaniah.
“Saya rasa bagus untuk membangkitkan humanity, insaniah kita, dengan cara insaniah kita. Bahwa kalau kita menolong orang lain, maka Tuhan juga akan menolong kita,” tegas Haedar.
Bahkan bukan hanya kepada civitas hospitalia saja, melainkan juga kepada civitas akademik, dan seluruh aktivitas di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah perlu untuk kembali menghidupkan orientasi insaniah, tanpa mengesampingkan orientasi ketuhanan.
“Bukan menjadi bandar, tugas suci mendidik dan orientasi kemanusiaannya tinggi,” cetus Haedar.
Dia khawatir jika seluruh civitas di lingkungan Muhammadiyah, lebih-lebih di lembaga-lembaga yang diselenggarakan oleh negara jika kehilangan orientasi insaniahnya akan hanya disibukkan pada pengumpulan pundi-pundi keduniaan.
Di Muhammadiyah, timpal Haedar, terdapat ajaran mendasar dari KH Ahmad Dahlan yaitu welas asih. Ajaran tersebut meniscayakan layanan yang diberikan oleh Muhammadiyah bukan berorientasi pada keuntungan ‘bandar’ semata, tapi juga mengedepankan orientasi insaniah. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News