*) Oleh: Ubaidilah Ichsan, S.Pd
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang
“Avoiding sin is lighter than enduring the pain of regret.”
(Menjauhi dosa itu lebih ringan daripada menahan sakitnya rasa penyesalan)
Ketika Allah SWT menguji seseorang, maka Allah bersifat proaktif. Artinya memang Allah SWT yang berkeinginan menguji seseorang dengan tujuan agar terpilah siapa yang baik dan siapa yang buruk.
Adapun dalam hal azab sebenarnya Allah SWT bersikap pasif. Adanya azab bukan kehendak-Nya. Allah SWT mengazab seseorang karena manusia itu sendiri yang mengundangnya.
Allah SWT berfirman:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.(Qs. Al-A’raf: 96)
Adapun fungsi azab itu sendiri adalah:
1. Agar orang lain aman dari bahaya yang dilakukan oleh orang yang berdosa tersebut.
2. Agar pelakunya jera, dan tidak mengulangi dosa yang sama.
3. Agar orang lain tidak meniru serta mengambil pelajaran.
Jadi kita perlu mengetahui dosa-dosa apa yang dapat mengundang azab Allah, terutama dari dosa-dosa yang besar, sebab dosa-dosa besar sungguh sangat berdekatan dengan azab Allah. Semoga bermanfaat. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News