*) Oleh: Sigit Subiantoro
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri
Seorang anak kecil memegang dua buah apel di kedua tangannya. Ibunya datang mendekat, sambil tersenyum kemudian bertanya “Sayang, boleh mama minta satu?”
Si anak memandang ibunya beberapa detik, kemudian dengαn cepat menggigit kedua apelnya, bergantian.
Si ibu berusaha menyembunyikan kekecewaannya, senyumnya telanjur luntur dari wajahnya.
Sampai kemudian si anak menyodorkan salah satu apel yang telah digigitnya tadi kepada ibunya.
Dengan sukacita dαn senyum ceria dia berkata, “Ini untuk Ibu, yang ini lebih manis.”
Hening. Ternyata anak ingin memberikan yang terbaik buat ibunya. Makanya si anak memastikannya.
Tidak ada kata-kata yang terucap dari bibir ibunya, kecuali senyum dan bola matanya yang berkaca-kaca. Tak terasa mengalir air matanya.
Siapa pun Anda, seberapa pun pengalaman dan pengetahuan Anda, jangan tergesa-gesa menilai seseorang, siapa pun dia. Bersabarlah!
Janganlah kamu menghakimi, supaya kamu pun tidak akan dihakimi.
Berilah kesempatan kepada setiap orang untuk memberikan penjelasan dengan caranya sendiri. Tetaplah menjadi orang yang sabar dan bijaksana. Semoga bermanfaat. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News