Mereka yang Dibiarkan Dalam Kesesatan
foto: newscientist.com
UM Surabaya

*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S Pd
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang

“Allah Swt is always near, we are the ones who are often far away.”
(Allah SWT selalu dekat, kita saja yang sering kali menjauh)

Orang yang hidupnya dibiarkan disebabkan karena di dalam hatinya ada penyakit, dan Allah SWT akan membiarkan bahkan menambah penyakitnya itu.

Allah juga mengancam dengan siksa yang pedih karena mereka itu suka mendustakan ajaran agama. Allah SWT berfirman:

فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ ٱللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌۢ بِمَا كَانُوا۟ يَكْذِبُونَ

“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya, dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. (QS. Al-Baqarah: 10)

Para pendusta agama itu diberi keleluasaan oleh Allah SWT dalam kesesatannya yang telah dikuasainya itu.

Dibiarkan semakin tenggelam dalam kesesatannya, mereka lupa bahwa mereka tidak hanya hidup di dunia saja, mereka lupa akan adanya hari akhir, hari pembalasan.

Padahal ancaman Allah sudah jelas, yakni barang siapa yang menentang Rasul setelah mendapatkan dakwah setelah jelas kebenaran baginya, maka Allah memasukkan orang-orang munafik itu ke dalam neraka jahanam.

Allah SWT berfirman:

وَمَن يُشَاقِقِ ٱلرَّسُولَ مِنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ ٱلْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ ٱلْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِۦ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِۦ جَهَنَّمَ ۖ وَسَآءَتْ مَصِيرًا

“Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam jahanam, dan jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali. (Qs. An-Nisa: 115)

Yang dilakukan oleh para pendusta agama itu adalah memilih kesesatan, padahal petunjuk kebenaran sudah sangat dekat dengan dirinya.

Allah SWT berfirman:

أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ ٱشْتَرَوُا۟ ٱلضَّلَٰلَةَ بِٱلْهُدَىٰ فَمَا رَبِحَت تِّجَٰرَتُهُمْ وَمَا كَانُوا۟ مُهْتَدِينَ

“Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqarah: 16)

Jadi, jika ada orang yang hidupnya terus-menerus berputar-putar dalam kesulitan dan kesengsaraan, masalah-masalah tidak pernah selesai, utang yang tidak terbayar, menganggur berlama-lama, usaha bangkrut, anak sulit diatur dan lain sebagainya,
kemungkinan orang tersebut terjangkiti sifat para pendusta agama.

Atau bisa disebut munafik atau dosa-dosa lain yang dapat menjadikan seseorang menjadi munafik. Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini