*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Untukmu yang dilanda galau karena maksiat, atau yang lain, inilah terapi yang Anda butuhkan.
Tobat dan istigfar
Perhatikanlah firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Surah An-Nur ayat 31,
“Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, hai orang-orang yang beriman agar kamu beruntung.”
Maka hendaknya engkau lakukan tobat dari kemaksiatanmu dengan taubatan nasuha. Tinggalkan kemaksiatan yang menyempitkan dadamu dan menyesallah dengan penyesalan yang dalam.
Jangan kau ulangi dan kalau perlu tutuplah semua pintu menuju ke sana. Gantilah hari yang kau isi dengan maksiat dengan hari yang penuh ketaatan.
Bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Hai orang- orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan kesalahanmu…” (QS. At-Tahrim: 8)
Meningkatkan Ketakwaan
Kegalauan hati yang kita alami terkadang menyempitkan dada dan menimbulkan masalah yang berlarut-larut.
Jika hatimu sedang tertimpa rasa galau, maka obatilah dengan ketaqwaan. Lampiaskan kegalauanmu dengan aktivitas ketakwaan niscaya Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan memberimu ketenangan dalam galaumu.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berjanji dalam firman-Nya :
“Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.” (QS. Ath-Thalaq: 2)
Adapun pintu-pintu ketakwaan sangat banyak. Maka, bersegeralah mengobati kegalauanmu dengannya.
Saudaraku yang sedang galau karena dunia yang diusahakannya. Karena perniagaan yang memeras staminanya Karena cintanya yang mendera jiwa.
Ataupun galau karena jodohnya belum jua tiba masanya. Atau karena masalah dunia lainnya. Cobalah Anda segera mengobatinya. Inilah terapi bagi yang galau karena dunianya
Memperbanyak Zikir
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.”
(QS. Ar-Ra’du: 28)
Memperbanyak Salat dan Senantiasa Sabar
Allah Subahanhu Wa Ta’ala mengingatkan kita untuk menjadikan salat dan sabar sebagai penolong.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala beserta orang-orang yang sabar.”
(QS. Al-Baqarah: 153)
Ini pula yang diamalkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika gundah karena musibah. Beliau mengerjakan salat sunah mutlak dua rakaat.
Yakin dan optimistis bahwa setiap ujian dan kesedihan akan ada kemudahan yang mengiringi.
Saudaraku, sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan sesuatu senantiasa ada lawannya.
Termasuk kesedihan dan kegalauan, Allah Subhanahu Ea Ta’ala ciptakan lawannya berupa kesenangan dan kelapangan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 5)
Bahkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebutkan sebanyak dua kali. Maka optimislah, tetap semangat dalam ikhtiarmu.
Yakinlah, setiap masalah pasti ada akhirnya. Inilah janji Allah Subhanahu Wa Ta’ala, bahwa selalu ada dua kemudahan yang mengapit sebuah kesulitan. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News