Dua kejutan terjadi di acara Tabligh Akbar yang diadakan Mejelis Tablig PP Muhammadiyah di Edutorium KH. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Ahad (24/9/2023).
Kejutan pertama saat UAH melempar pertanyaan kepada hadirin. Dia bilang siapa yang pernah mendengar sahabat Nabi namanya Sulek. Bagi yang tahu bisa angkat tangan. Kalau benar dia akan memberi hadiah satu juta rupiah. Karena belum ada yang angkat tangan, dia naikkan menjadi Rp 1,5 juta, lantas naik lagi menjadi Rp 2 juta.
Ketika itu, UAH menyatakan tidak sedang bergurau. Dia lantas menaikkan lagi hadiahnya menjadi Rp 5 juta bagi bisa menjawab. Tiba-tiba dari arah belakang, UAH melihat ada anak muda yang mengacungkan tangan.
“Iya belakang, tolong diberikan mic itu. nanti kan ada fundraising ya, kalau salah itu suruh nyumbang,” ucap UAH yang disambut geer hadirin.
UAH lalu mengatakan pertanyaan,” Nabi punya sahabat, bukan dari Madinah. Namanya Sulek. Pertanyaannya, dari daerah mana Sulek itu?”
Hadirin pun bergemuruh. Seolah mengiyakan itu pertanyaan itu sulit untuk dijawab. Sementara sosok pemuda bertubuh subur masih terlihat tak sabar menunggu mic yang akan diberikan panitia.
“Sudah sini saja. Antum (kamu, red) ke sini saja. Sudah kasih bocoran, tuh. Sudah gak usah di googling. Sebagian sudah cari di Goggle, lima juta nih,” ujar UAH yang disambut gerr hadirin.
Pemuda itu bergegas ke panggung. Awalnya berjalan cepat, lalu berlari. Senyum mengembang di bibirnya. Di atas panggung dia memberi salam, kemudian menjabat tangan UAH. Dia juga terlihat ingin mencium tangan UAH, namun UAH segera menarik tangannya.
UAH lalu mengajak pemuda mendekat di mimbar dan menggunakan mic yang dia pakai berbicara.
Pemuda itu lantas memperkenalkan diri setelah ditanya oleh UAH. Namanya, Yulianto Andi, tinggal di Yogyakarta. Bekerja sebagai mekanik. UAH lalu mengulang pertanyaannya lagi.
“Sulek dari Gotovan,” begitu jawab Yulianto
“Nama populernya, siapa?” tanya UAH.
“Sulek Al Gotovani,” jawab Yulianto.
“Lima juta rupiah,” cetus UAH, lalu terdengarlah riuh tepuk tangan hadirin.
UAH lantas meminta stafnya untuk menyelesaikan urusan hadiah tersebut. UAH mengaku terkesan lantaran Yulianto bisa menjawab pertanyaannya. Saking senangnya, UAH sempat menarik lembut bahu Yulianto yang terlihat mau turun panggung.
“Sini, sini. Ibu ini ahli mekanik. Saya kasih pernyataan di atas rata-rata dan bisa jawab. Insya Allah saya lihat baik juga, ada bekas tanda sujudnya,” ujar UAH.
“Nabi menyampaikan jika ada seseorang lelaki yang engkau ridho dengan akhlak dan agamanya, maka jangan buang peluangnya. Beliau belum menikah dan sudah siap dengan maharnya,” imbuh UAH yang lagi-lagi disambut geerr hadirin.
Kejutan kedua, UAH kali ini bertanya, siapa yang hadir dari wilayah paling jauh di Tabligh Akbar ini. Banyak hadirin yang mengangkat tangan.
Mereka berebut menjawab. Ada yang mengaku Sumbawa, Klaten, dan Sulawesi. Namun, ada satu orang menarik perhatian UAH. Seorang perempuan. Dia mengaku tiba dari Mesir. Kuliah di Al Azhar. Aktivis Aisyiyah di Mesir.
Perempuan itu mengatakan kalau sedang pulang dan sengaja datang ke Tabligh Akbar untuk mendengarkan ceramah UAH.
UAH lantas bertanyanya kapan dia kembali ke Al Azhar. “Baik, insya Allah tiketnya (ke Mesir) kami ganti, ya,” kata UAH.
Perempuan itu yang tidak terdengar menyebutkan namanya pun tersenyum sumringah. Teman-temannya yang ada di sampingnya memeluknya dengan gembira.
Kehadiran UAH di Edutorium KH. Ahmad Dahlan UMS merupakan kali ketiga. Sebelumnya, di tempat yang sama, dia pernah mengisi ceramah saat Muktamar ke-48 Muhammadiyah yang diselenggarakan pada 18-20 November 2022 lalu.
Meskipun sebagian besar duduk lesehan di lantai, massa terdiri tua muda itu dengan khidmat mengikuti Tabligh Akbar yang merupakan penutupan Rakernas I Majelis Tabligh PP Muhammadiyah. (aw)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News