LPO Pusat Diharapkan Cetak Atlet dari Muhammadiyah yang Diperhitungkan
Rakornas LPO yang berlangsung blended. foto: ist
UM Surabaya

Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas), Senin (25/9/2023).

Rakornas dilaksanakan secara blended, daring, dan luring di Pusat Syiar Dakwah Muhammadiyah (PSDM) Kantor PP Muhammadiyah di Yogyakarta, dengan dipimpin langsung oleh Ketua LPO PP Muhammadiyah Gatot Sugiharto.

Rapat koordinasi nasional ini dihadiri lebih dari dua puluh lima Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM), serta segenap jajaran LPO Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Kegiatan yang membahas tentang program dari LPO PP Muhammadiyah dibuka secara daring oleh Ketua PP Muhammadiyah bidang Pendidikan, Seni-Budaya dan Olahraga, Irwan Akib.

Dalam amanat pengantar membuka Rakornas LPO PP Muhammadiyah ini, Irwan Akib menyampaikan harapan besar kepada LPO, serta Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) yang memiliki prodi olahraga untuk menelurkan atlet yang diperhitungkan.

“Kita berharap melalui LPO maupun yang masih LSBO (Lembaga Seni Budaya dan Olahraga), dan juga prodi olahraga di perguruan tinggi Muhammadiyah bisa melahirkan atlet-atlet yang bisa diperhitungkan,” jelasnya.

Irwan menambahkan, olahraga merupakan ajang dakwah yang paling efektif. Hematnya, tidak bisa olahraga dipandang dari sudut sempit sebagai aktivitas harian menyehatkan, maupun entertainment-nya saja.

“Kita bisa bina komunitas olahraga yang ada. Kita perlu menyentuh dakwah di olahraga. Olahraga selain sebagai bagian dari kehidupan kita, juga ajang dakwah. Muhammadiyah melalui LPO bisa hadir dalam prestasi dan pembinaan olahraga, sekaligus dakwah,” ujarnya.

Gatot Sugiharto menjelaskan tentang program LPO PP Muhammadiyah dalam empat bidang garap. Empat bidang garap tersebut saling berkaitan, tidak terpisahkan satu dengan yang lain.

“Untuk mengembangkan olahraga berkemajuan LPO PP Muhammadiyah mendesain program kerja ke depan dalam empat bidang yaitu pertama adalah bidang prestasi. Kedua, fokus pada bidang pelatihan dan pengkajian olahraga. Ketiga, berfokus pada humas dan publikasi. Terakhir, program fokus pada kerja sama, organisasi, dan pengelolaan event,” jelas Gatot.

Gatot menambahkan, penyusunan program kerja disesuaikan dengan matriks untuk mengukur kinerja.

Di mana matrik tersebut mengacu pada ukuran kerja yang telah ditetapkan oleh PP Muhammadiyah. (*/ded)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini