Dikukuhkan, PP IPM Periode 2023-2025 Usung Enam Agenda Strategis
Riandy Prawita meneken SK Pengukunhan sebagai ketua PP IPM Periode 2023-2025. foto: ist
UM Surabaya

Struktur Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) Periode 2023-2025 hasil Muktamar IPM di Kota Medan bulan Agustus 2023 yang lalu resmi dikukuhkan, Selasa (26/9/2023).

Bertempat di Aula Gedung Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jakarta, pengukuhan mengusung tema “Era Baru IPM: Generasi Emas Berkemajuan Pelajar Muhammadiyah”.

Pengukuhan disaksikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir, Ketua PP Muhammadiyah Irwan Akib, beserta perwakilan organisasi otonom Muhammadiyah di tingkat pusat.

Ketua Umum PP IPM Riandy Prawita menyampaikan visi dan target kepemimpinannya untuk menyiapkan kader-kader IPM sebagai pemimpin bangsa di berbagai lini pada tahun Indonesia Emas 2045 mendatang.

“Bonus demokrasi sangat ciamik kalau misalkan PP IPM bisa mengambil peran. Ada gelombang besar 20 tahun lagi akan ada siklus dari kader IPM menjadi kader bangsa. Harapannya sangat besar kader-kader Muhammadiyah ini bisa berada di semua lini. Kita jangan hanya jadi kader yang jago kandang dan besar di rumah sendiri,” pesannya.

Untuk mengarahkan pada pembibitan calon kader umat dan kader bangsa itu, kepemimpinan IPM Periode 2023-2025 kata dia akan dirumuskan dalam enam fokus agenda strategis, yakni;

1) reorientasi paradigma gerakan, 2) penguatan pendidikan karakter, 3) merumuskan pendidikan fasilitator bagi kaderisasi, 4) penguatan narasi gerakan pelajar di Indonesia (termasuk membuka peluang di sekolah/madrasah negeri), 5) penguatan doktrin kebangsaan serta beasiswa ke luar negeri sejak dini (S1) untuk merintis pendirian PCIM baru, dan 6) pengembangan kader multitalenta dan multidisipliner.

Sementara itu Ketua Umum PP IPM Periode 2021-2023 Nashir Efendi berpesan agar perjuangan IPM periode sebelumnya yang belum tuntas agar terus dilanjutkan.

Nashir juga menekankan agar kader-kader IPM senantiasa bertumbuh untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dengan semangat kekeluargaan, memiliki karakter inklusif dan moderat.

“Dua tahun bukanlah waktu yang sebentar dan lama, semoga Anda semua selalu kuat dengan terpaan angin yang semakin kencang, kebal dengan sinar yang kadang terlalu menyilaukan, dan berhati besar menerima penolakan dan kegagalan,” pesannya.

“Perubahan tidak mungkin dituntaskan dalam satu kepengurusan. Maka berjuanglah sampai hasilnya dapat dimengerti generasi selanjutnya dan dilanjutkan,” pungkasnya.

Selain pengukuhan, pada acara ini PP IPM juga meluncurkan Satu Juta Surat Untuk Presiden Joko Widodo dari Pelajar Muhammadiyah Jika Aku Jadi Presiden. Surat-surat berisi harapan itu akan disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo.

“Kami dari IPM mewakili seluruh anggota IPM di Indonesia mengirimkan satu juta surat suara untuk Presiden Joko Widodo guna melihat potensi pendidikan selanjutnya,” pungkas Riandy. (afn/ded)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini