Energi Selawat Nabi
Ilustrasi: shutterstock
UM Surabaya

*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang

“The most naughty person is someone who, if my name is mentioned, does not pray for me.”
(Orang yang paling bakhil adalah seseorang yang jika namaku disebut ia tidak berselawat untukku)

Apabila kita ingin menjadi seorang muslim yang baik, maka satu-satunya hal yang perlu kita laksanakan melaksanakan ajaran Alquran dan sunah.

Jika kita menanyakan kepada seorang muslim, apakah Anda mencintai Rasulullah Saw? Ia akan menjawab, benar.

Apabila kita mencintai nabi kita akan berupaya mencari tahu segala sesuatu tentang dirinya, kehidupan pribadinya, kehidupannya dalam keluarga, dengan sesama saudara, dengan lingkungannya dan lain sebagainya.

Pada satu sisi membaca selawat Nabi berarti mewujudkan rasa cinta kepada Rasulullah saw. Akan tetapi, cinta kepada Rasulullah saw tidak cukup hanya dengan membaca selawat Nabi.

Selawat kepada beliau tidak akan mampu menghasilkan energi mulia kecuali tidak didahului oleh rasa cinta yang murni kepada beliau,  kecuali:

1. Mencintai keluarga Nabi.

Allah SWT berfirman:

قَالُوٓا۟ أَتَعْجَبِينَ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ ۖ رَحْمَتُ ٱللَّهِ وَبَرَكَٰتُهُۥ عَلَيْكُمْ أَهْلَ ٱلْبَيْتِ ۚ إِنَّهُۥ حَمِيدٌ مَّجِيدٌ

“Para malaikat itu berkata: “Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.” (QS. Hud : 73)

Sungguh mengherankan apabila kita merasa mencintai Nabi, tapi ternyata kita biarkan diri kita lalai untuk mencintai ahlul bait Nabi.

2. Mencintai sunah-sunah Nabi.

Kita tidak bisa mengingkari bahwa sunah-sunah Nabi yang sampai kepada kita bukan tanpa perbedaan pemahaman, penafsiran, dan penginterpretasian.

Terhadap sunah yang sama, kita patut untuk mempraktikkan dan mensyukurinya. Dan terhadap sunah yang berbeda, kita harus bersikap saling menghormati dan toleransi dengan sesama saudara kita.

3. Mencintai Alquran

Alquran adalah sumber pertama syariat Islam. Cara mencintai Alquran dengan cara mempraktikkan ajaran-ajaran Alquran, membaca Alquran dan menghafal Alquran.

Nah, apabila hidup ini sudah disinari dengan cahaya Alquran, jiwa kita akan terbuka menerima cahaya dan hidayah Allah Swt. Energi selawat pun dengan sendirinya akan memenuhi diri kita.

Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini