Ketika Alquran Didegradasi Generasi Kontra-Profetik
foto: slamicity.org

*) Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari

Allah mengagungkan suatu generasi yang merespons positif hidayah (petunjuk) yang datang kepadanya.

Respons positif itu menunjukkan kemuliaan seorang hamba, sehingga pantas apabila dia bersyukur kepada Allah.

Sebaliknya, respon negatif ditunjukkan oleh orang ketika petunjuk datang kepada, sehingga tak salah apabila Allah menghinakannya.

Respons negatif itu dalam bentuk meremehkan dan melecehkannya. Bahkan pelecehan itu dengan menuduhnya sebagai dongeng yang tak bernilai.

Ketika seseorang melakukan puncak pelecehan, terhadap kitab suci ini, maka Allah pun menghinakan derajat kemanusiaannya serendah-rendahnya.

Alquran: Sumber Petunjuk

Alquran merupakan petunjuk terbaik dan paling berharga, di mana hanya hamba pilihan yang mendapatkan anugerah.

Ketika Allah memberi petunjuk berarti ada rencana besar untuk memuliakannya. Oleh karena itu, Allah memuliakannya sehingga pantas apabila manusia bangga dan bergembira terhadap Alquran.

Namun tidak sedikit di antara manusia yang tidak mengetahui dan bahkan acuh tak acuh terhadap Alquran sehingga mereka tidak bisa membedakan baik-buruk, dan benar-salah.

Hal ini bisa dilihat ketika seseorang datang petunjuk Alquran justru meremehkannya. Mereka justru menyibukkan diri dengan kebiasaan lamanya, yakni mengumpulkan harta kekayaan, atau berlomba-lomba meraih kekuasaan.

Alquran dipandang sebagai buku biasa yang tidak mendatangkan manfaat bagi dirinya.
Hal ini berbeda dengan seorang hamba yang merespons positif datangnya petunjuk.

Mereka mengagungkan Alquran dan memiliki rasa hormat yang tinggi dengannya. Hal ini selaras dengan pernyataan Alquran bahwa mereka ini mengakui kitab suci ini sebagai karunia agung.

Oleh karenanya, pantas untuk bergembira dengannya. Hal ini ditegaskan Alquran sebagaimana firman-Nya :

قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَـفْرَحُوْا ۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ

“Katakanlah (Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus : 58)

Dalam pandangan Allah, petunjuk jauh lebih berharga daripada harta kekayaan yang dikumpulkan manusia.

Bahkan dengan petunjuk itu akan mendatangkan karunia yang lebih besar dari harta kekayaan duniawi. Dengan petunjuk itu mudah bagi seorang hamba melakukan berbagai amal kebaikan.

Beramal baik secara istiqamah itulah yang akan mengangkat derajatnya. Karena tidak sedikit manusia yang dikaruniai limpahan harta, justru lalai dengan berbuat baik dengan hartanya.

Bahkan tidak jarang, manusia justru menjadi budak terhadap hartanya.
Penghinaan Alquran.

Alquran mensinyalir adanya generasi buruk, di mana ketika datang petunjuk Alquran justru menghinakannya.

Penghinaan itu bisa dalam bentuk penolakan atau meminta untuk mengganti Alquran. Mereka merasa asing dan kurang nyambung dengan nasihat yang disodorkan Alquran.

Bahkan para rasul mendapati mereka meminta agar Alquran diganti dengan yang lain karena tidak sesuai dengan kebiasaan mereka. Hal ini diabadikan Alquran sebagaimana firman-Nya:

وَاِ ذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيَا تُنَا بَيِّنٰتٍ ۙ قَا لَ الَّذِيْنَ لَا يَرْجُوْنَ لِقَآءَنَا ائْتِ بِقُرْاٰ نٍ غَيْرِ هٰذَاۤ اَوْ بَدِّلْهُ ۗ قُلْ مَا يَكُوْنُ لِيْۤ اَنْ اُبَدِّلَهٗ مِنْ تِلْقَآئِ نَـفْسِيْ ۚ اِنْ اَتَّبِعُ اِلَّا مَا يُوْحٰۤى اِلَيَّ ۚ اِنِّيْۤ اَخَا فُ اِنْ عَصَيْتُ رَبِّيْ عَذَا بَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ

“Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami dengan jelas, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata, “Datangkanlah kitab selain Alquran ini atau gantilah.”

Katakanlah (Muhammad), “Tidaklah pantas bagiku menggantinya atas kemauanku sendiri. Aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku. Aku benar-benar takut akan azab hari yang besar (Kiamat) jika mendurhakai Tuhanku.” (QS. Yunus :  15)

Allah merekam respon negatif orang kafir yang sangat merendahkan Al-Qur’an. Bahkan mereka berupaya untuk meminta kepada utusan Allah untuk menggantinya.

Permintaan untuk mengganti Alquran jelas merupakan bentuk penghinaan. Betapa tidak, ketika Rasul memberi hadiah terbaik berupa kitab yang penuh petunjuk, mereka justru merendahkannya.

Namun untuk menguatkan hal itu, Allah pun meminta kepada Nabi Muhammad untuk mengancam mereka, dengan tidak akan dibacakan Alquran itu.

Bila hal ini dilakukan, tentu saja mereka akan hidup dalam kesesatan. Ketika hidup tanpa petunjuk Allah, sama saja memilih jalan yang salah dan berujubg menjadi manusia bodoh. Hal ini termaktub sebagaimana firman-Nya:

قُلْ لَّوْ شَآءَ اللّٰهُ مَا تَلَوْتُهٗ عَلَيْكُمْ وَلَاۤ اَدْرٰٮكُمْ بِهٖ ۖ فَقَدْ لَبِثْتُ فِيْكُمْ عُمُرًا مِّنْ قَبْلِهٖ ۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ

“Katakanlah (Muhammad), “Jika Allah menghendaki, niscaya aku tidak membacakannya kepadamu dan Allah tidak (pula) memberitahukannya kepadamu.”

Aku telah tinggal bersamamu beberapa lama sebelumnya (sebelum turun Alquran). Apakah kamu tidak mengerti?” (QS. Yunus 10: Ayat 16)

Mereka seolah-olah tidak mengenal rasul ini. Padahal rasul ini tinggal bersama mereka, dan mereka mengenal watak dan kepribadiannya sejak kecil.

Sikap yang demikian, Alquran mengecam sangat keras. Meminta mengganti Alquran sama saja mengatur Sang Pencipta dirinya dan alam semesta ini.

Melihat sikap yang sangat merendahkan itu, maka Allah pun mengancam akan membutakan mereka terhadap kebaikan dan menutup batin mereka dari cahaya Alquran.

Ketika menolak Al-Qur’an, sama saja membiarkan Allah tidak ikut campur untuk mengarahkan mereka kepada kebaikan.

Karena sikap bodoh itu, maka Allah pun membiarkan hati-hati mereka untuk menjadikan hawa nafsu sebagai tolok ukur kebenaran.

Ketika seorang hamba menggunakan hawa nafsu, maka hidupnya akan terombang-ambing dalam kesesatan.

Di saat itulah manusia lebih rendah dari Binatang, karena hilang akal sehatnya. Alquran pun menyatakan bahwa ketika akal sehat itu hilang, maka posisinya menjadi paling hina.

Kehinaan itu pantas disandang, karena mereka mendegradasi petunjuk profetik yang sebenarnya bermaksud untuk memuliakannya, namun mereka meminta petunjuk yang menyesuaikan dengan hawa nafsu mereka. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini