*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Perbanyaklah beristighfar. Karena istighfar antara lain membuat jiwa tenteram, badan sehat, terjaga dari fitnah, dan rezeki lancar.
Ingin pikiran tenang, hati lapang, jiwa tenteram dan hidup nikmat? Perbanyaklah istighfar! Allah berfirman:
“Istighfarlah kepada Rabb mu lalu bertobatlah kepada-Nya; niscaya Dia akan memberimu kenikmatan yang terus-menerus…” (QS. Hud: 3)
Ingin badan lebih kuat, sehat dan bebas dari segala penyakit? Perbanyaklah istighfar!
Allah berfirman: “Istighfarlah kepada Rabbmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras kepadamu, dan menjadikan tubuhmu makin kuat …“
(QS. Hud: 52)
Ingin terhindar dari bencana, selamat dari musibah, dan terjaga dari fitnah? Perbanyaklah istighfar! Allah berfirman: “Allah tidak akan mengazab mereka, selama mereka beristighfar.“ (QS. Al-Anfal: 33)
Ingin curahan hujan, keturunan saleh dan rezeki lancar? Perbanyaklah istighfar! Allah berfirman: “Istighfarlah kepada Rabbmu karena sesungguhnya Dia Maha Pengampun.”
Niscaya Dia mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak- anakmu, dan menciptakan kebun-kebun dan sungai- sungai untukmu.“ (QS. Nuh: 10-12)
Ingin dosa diampuni, pahala bertambah dan derajat terangkat? Perbanyaklah istighfar! Allah berfirman: Katakan: “Bebaskanlah kami dari dosa, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu.
Dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada mereka yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah: 58)
Meminta Maghfirah dari Allah
Maghfirah berasal dari kata ghafara yang maknanya menutupi dan memaafkan. Artinya, ketika seseorang beristighfar, ia minta kepada Allah agar dosanya ditutupi sehingga tidak ada orang lain yang mengetahuinya, sekaligus dimaafkan sehingga terbebas dari sanksi.
Kata istighfar sering digunakan dalam pengertian tobat. Keduanya sama-sama memiliki pengertian kembali kepada Allah dan harapan agar Allah menghilangkan apa-apa yang tidak baik.
Hanya saja, istighfar berupa permohonan lisan seorang hamba, sedangkan taubat berupa usahanya.
Ketika lafaz istighfar diucapkan juga berarti tobat. Namun saat disebutkan secara beriringan (seperti dalam Alquran Surat Hud: 3 dan 52, masing-masing memiliki makna lebih spesifik.
Sebab dalam istighfar terkandung permintaan agar Allah melindungi kita dari kejahatan yang telah lalu akibat dosa-dosa kita.
Sedangkan tobat berarti kembali kepada Allah dan minta dilindungi dari kejahatan yang akan datang akibat dosa- dosanya.
Hukum asal istighfar adalah sunah. Sebab alasan beristighfar tidak harus karena dosa.
Sebagaimana praktik Rasulallah shallallaahu ‘alaihi wasallam yang beristighfar lebih dari 70 kali dalam sehari, padahal beliau tidak memiliki dosa sama sekali.
Kendatipun demikian, istighfar bisa menjadi wajib hukumnya, seperti istighfar akibat maksiat. Atau bahkan haram hukumnya, seperti memintakan ampunan bagi orang kafir.
Dalilnya, sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam: “Aku pernah minta izin kepada Rabbku untuk memintakan ampunan bagi ibuku, namun Allah tidak mengizinkan.” (HR. Muslim 1627). (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News