Penelitian yang dilakukan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) diharapkan memiliki dampak konkret mengatasi masalah, sekaligus menjadi model pemberdayaan masyarakat di kawasan perbatasan dan kelautan.
Hal itu disampaikan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti dalam Seminar secara hybrid yang diselenggarakan Pusat Studi Perbatasan dan Pesisir Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Rabu (27/9/2023).
Abdul Mu’ti menjelaskan, eksistensi PTMA termasuk UMJ di dalamnya, memiliki peran strategis dalam perubahan masyarakat ke arah yang lebih maju.
Melalui aktualisasi penelitian yang diselenggarakan, hematnya penelitian tersebut bisa menjadi masukan, bahkan menjadi model pemberdayaan masyarakat.
“Tidak hanya dalam konteks bagaimana UMJ memiliki peranan dalam pengembangan penelitian dan kajian ilmiah bagi masyarakat pesisir dan kelautan, tetapi juga bagaimana program peneliti dapat menjadi masukan, bahkan menjadi bagian model pemberdayaan masyarakat khususnya di perbatasan dan kelautan,” tandas Mu’ti.
Terkait dengan tema seminar “Literasi Ekonomi Syariah Masyarakat Pesisir Perbatasan”, Mu’ti berpesan supaya ekonomi syariah tidak dimaknai sebagai milik satu komunitas tertentu, tetapi menjadi bagian upaya bersama-sama untuk kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Rektor UMJ Prof Ma’mun Murod berharap melalui penelitian yang diselenggarakan oleh instansi pendidikan seperti UMJ dapat memotret realitas perkembangan ekonomi syariah, bukan hanya pada lingkup masyarakat perkotaan, tetapi juga di perbatasan dan pesisir.
“Diskusi ini mencoba membahas bagaimana ekonomi syariah mampu berinteraksi dengan ekonomi masyarakat setempat. Saya berharap diskusi ini menjadi diskusi metodologi dalam melihat realitas di lapangan dan menambah khasanah keilmuan dan informasi,” tutur Ma’mun. (*/ded)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News