Menjemput Rezeki yang Halal
Ilustrasi: seekersguidance.org
UM Surabaya

*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang

“Allah’s sustenance is vast and there is still a lot of halal in this world but why are you still looking for a living/wealth from haram channels”

(Rezeki Allah itu luas yang halal pun masih banyak di dunia ini, tapi kenapa Anda masih mencari nafkah/harta dari jalur yang haram)

Perkembangan zaman yang berubah begitu cepat menyebabkan cara orang mencari nafkah juga makin beragam.

Berbagai model dan cara-cara orang mengais rezeki semakin berkembang. Sejak pandemi covid-19 mendera semua negara, jumlah angka pengangguran semakin meningkat, kemiskinan semakin bertambah, dan kejahatan kian merajalela.

Dalam situasi yang serba sulit, orang semakin tidak peduli akan kehalalan dan keberkahan dalam mencari rezeki.

Jangankan yang halal, yang haram saja susah. Barangkali inilah yang telah diprediksi oleh Rasulullah Saw dalam salah satu sabdanya.

Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda:

لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِى الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ ، أَمِنْ حَلاَلٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ

“Akan datang suatu zaman di mana manusia tidak lagi peduli dari mana mereka mendapatkan harta, apakah dari usaha yang halal atau yang haram.” (Hadis sahih diriwayatkan oleh Bukhari No. 2083)

Islam sebagai agama yang hanif mengajarkan kepada kita konsep tentang rezeki yang lebih cerah dan optimistis.

Pertama, Islam mengajarkan bahwa setiap makhluk sudah mendapatkan garansi rezeki masing-masing.

Oleh karena itu, tidak seyogianya seorang muslim merasa pesimistis dengan masa depannya.

Allah SWT berfirman:

وَفِى ٱلسَّمَآءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ

“Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.” (QS. Adz-Dzariyat: 22)

Dalam Surat yang lain, Allah SWT berfirman:

۞ وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Hud: 6)

Kedua, meski Allah SWT telah menjamin rezeki setiap makhluk, Islam mengajarkan bahwa rezeki itu harus dijemput, diperjuangkan, dan digapai dengan kerja keras, doa, dan tawakal.

Ketiga, Islam mengajarkan bahwa dalam mencari sebab-sebab turunnya rezeki, setiap muslim harus memegang prinsip kehalalan dan keberkahan dalam menjatuhkan pilihan terhadap cara-cara yang ditempuhnya.

Jadi, prinsip kehalalan juga diterapkan dalam proses memperoleh rezeki. Untuk mendapatkan rezeki yang baik, hendaknya proses yang dilakukan dengan menggunakan cara-cara yang halal. Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini