Tak Perlu Mati-matian Berebut Dunia
foto: archdaily.com
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Apabila Allah belum menghendaki kebaikan bagi kita, maka Allah akan sibukkan kita dengan urusan dunia.

Allah akan sibukkan kita dengan urusan anak-anak, Allah akan sibukkan kita dengan urusan menjalankan perniagaan. Kesibukan yang menjauhkan dari Allah, dari ibadah kepada-Nya.

Allah Ta’ala berfirman:

“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al Hasyr : 19)

Alangkah ruginya kita bila itu yang terjadi. Karena semuanya itu akan kita tinggalkan. Semua itu hanya titipan

Sekiranya saja kita mampu bertanya pada orang-orang yang telah pergi terlebih dulu menemui Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan kalau saja mereka diberi peluang untuk hidup sekali lagi, sudah semestinya mereka memilih tidak lagi akan bertarung mati-matian untuk merebut dunia.

Karena tujuan kita diciptakan adalah hanya untuk menyembah Allah dan beribadah kepada-Nya.

Kita mungkin cemburu apabila melihat orang lain lebih dari kita, dari segi gaji, pendapatan, pangkat, harta, rumah besar, mobil mewah.

Tetapi kenapa kita tidak pernah cemburu melihat ilmu orang lain lebih dari kita. Kita tidak pernah cemburu melihat orang lain lebih banyak amalan dari kita.

Kita tidak pernah cemburu apabila melihat orang lain bangun di sepertiga malam, salat tahajud dan bermunajat kepada Rabb.

Kita cemburu apabila melihat orang lain ganti handset baru, ganti mobil baru dengan yang lebih mewah.

Tetapi jarang kita cemburu apabila melihat orang lain yang bisa khatam Alquran sebulan dua kali.

Setiap kali menyambut hari ulang tahun, kita sibuk mau merayakan sebaik mungkin. Tetapi kita telah lupa dengan bertambahnya umur kita, maka sesungguhnya panggilan ilahi bertambah dekat. Lalu bertambahkah bekal kita?

Kita patut untuk sering sering bermuhasabah mengenai persiapan ke satu perjalanan yang jauh, yang tidak akan kembali untuk selama-lamanya..

Hidup di dunia yang hanya sesaat ini menentukan kehidupan yang kekal nanti di akhirat.

Sesungguhnya mati itu benar. Alam kubur itu benar. Hisab itu benar. Mahsyar Allah itu benar. Surga itu benar. Dan neraka pun itu juga benar.

Dan bekal sesungguhnya untuk kehidupan akhirat yang kekal itu hanyalah dengan iman dan amal saleh saja.

Istikamalah beribadah. Mohon berkenan untuk menyertakan saya, handai taulan, dan kawan yang Anda kenal dalam setiap Anda bermunajat kepada Allah Ta’ala. Baarakallahu fiikum. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google New

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini