*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Wahai saudaraku seiman,
Jagalah pikiranmu, karena akan menjadi perkataanmu.
Jagalah perkataanmu, karena akan menjadi perbuatanmu.
Jagalah perbuatanmu, karena akan menjadi kebiasaanmu.
Jagalah kebiasaanmu, karena akan membentuk karaktermu.
Seseorang itu akan mati sesuai dengan keadaannya ketika hidup.
Kebiasaan seseorang di dalam kehidupannya itu akan mengingatkannya menjelang kematian.
Jika ia terbiasa melakukan ketaatan, maka itulah yang akan diingatnya ketika sakaratul maut.
Jika kemaksiatan yang lebih banyak ia lakukan, maka itulah yang akan diingatnya.
Sehingga ketika kematian menghampiri, maka ia akan dikuasai oleh syahwat atau hasrat untuk bermaksiat.
Kenapa?
Karena keakrabannya yang begitu besar dengan kemaksiatan telah menyebabkannya selalu ingat dan cenderung kepada kemaksiatan.
Lamanya kebiasaan melakukan kemaksiatan akan menyebabkan pelakunya ingat kepada kemaksiatan ketika maut menjemputnya.
Kegelapan dosa kian bertumpuk di dalam hatinya dan semakin meredupkan cahaya keimanannya yang terus melemah.
Inilah hukuman terbesar yang Allah timpakan kepada seorang pendosa, yaitu ketika ia tak lagi merasa berbuat dosa.
Akhirnya itu menjadi penghalang antara dirinya dengan Allah dan kesengsaraan di akhir hayatnya.
Dan pada saat itulah nyawanya dicabut oleh Allah dan ia pun mengalami su-ul khatimah.
Wahai saudaraku seiman.
Perbaikilah urusan akhirat kita, maka Allah akan memperbaiki urusan dunia kita.
Perbaikilah batin kita, niscaya Allah akan memperbaiki zahir kita.
Betapa banyak orang yang sebelumnya sehat lalu mati tanpa sebab yang jelas.
Betapa banyak orang yang sakit, akan tetapi dapat hidup lama di dunia.
Sesungguhnya, manusia yang terlahir itu pasti akan didatangi oleh kematian.
Dan ternyata ada hal lain yang lebih dahsyat dari kematian itu sendiri, yaitu
lalai dalam menghadapi kematian, berpaling dan sedikit mengingat kematian serta meninggalkan amal saleh yang merupakan bekal setelah kematian.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Sesungguhnya kuburan adalah tempat pertama dari hari akhir. Barang siapa yang selamat di dalamnya, maka setelahnya akan lebih mudah baginya, dan barang siapa yang tidak selamat, maka setelahnya akan semakin mengerikan baginya.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan al-Hakim, hadis dari ‘Utsman bin Affan, lihat Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir no.1684)
Allah Ta’ala berfirman:
“Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu.” (QS. Al-Jatsiyah 45 : 21). (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News