Muhammadiyah Desak PBB Ambil Langkah Akhiri Konflik Israel-Palestina
Abdul Mu'ti, Haedar Nashir, dan Syafiq A Mughni memberikan keterangan pers terkait konflik Israel-Palestina.

Persyarikatan Muhammadiyah mendesak agar lembaga internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, segera mengambil langkah-langkah tegas untuk mengakhiri kekerasan dan menciptakan gencatan senjata yang memungkinkan ruang bagi dialog dan negosiasi

Hal itu ditegaskan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir dalam Konferensi Pers PP Muhammadiyah, Rabu (11/10/2023).

“Semua pihak harus memahami bahwa tidak ada pemenang dalam perang ini, dan upaya mencapai keadilan dan perdamaian harus ditempuh melalui jalur diplomasi,” katanya.

Haedar menegaskan, Muhammadiyah menilai bahwa pemimpin dunia harus menunjukkan kepemimpinan mereka dalam upaya penyelesaian konflik ini. Mereka harus bersatu dalam upaya mencari solusi jangka panjang yang adil dan berkelanjutan.

“Israel dan Palestina perlu diingatkan untuk menghentikan tindakan provokatif dan aneksasi wilayah yang hanya memperparah situasi,” tegasnya.

Sebagai salah satu negara muslim terbesar di dunia, Muhammadiyah menilai Indonesia perlu meningkatkan peran serta aktifnya dalam upaya penyelesaian konflik ini.

“Kita memiliki potensi untuk menjadi mediator yang efektif, berkontribusi dalam menjembatani perbedaan dan mempromosikan perdamaian,” kata Haedar.

“Selain itu, kita sebagai individu juga harus berperan aktif dalam memahami masalah ini dan mendukung usaha-usaha untuk mencapai perdamaian. Menghindari tersebarnya informasi provokatif dan hoaks adalah langkah awal yang penting untuk meredakan ketegangan,” imbuh dia.

Dalam suasana yang terus berubah ini, Haedar mengingatkan ingat bahwa di balik semua angka dan statistik, ada manusia yang menderita dan mengalami kesulitan yang tak terbayangkan.

“Kita semua memiliki tanggung jawab moral untuk berusaha menciptakan dunia yang lebih damai dan adil. Perdamaian Israel-Palestina adalah tugas bersama bagi seluruh umat manusia, dan saatnya untuk berbuat lebih banyak,” tegasnya.

Caplok Wilayah

Sementara itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti meminta agar Israel tak memanfaatkan eskalasi konflik yang semakin memanas dimanfaatkan untuk mencaplok tanah Palestina dan melakukan agresi.

“Menyerukan agar Israel tidak memanfaatkan perang ini untuk terus melakukan aneksasi dan agresi terhadap wilayah dan bangsa Palestina,” katanya.

Mu’ti meminta agar Israel menahan diri demi tegaknya perdamaian di kawasan yang penuh gejolak tersebut selama bertahun-tahun.

Ia meminta agar semua pihak menyelesaikan akar masalah dari konflik Israel-Palestina ini dengan menaati aturan global yang sudah ditentukan.

“Semua pihak ikut serta menyelesaikan akar masalah dan menaati serta mengimplementasikan resolusi Dewan Keamanan PBB sebagai solusi konflik Israel-Palestina,” tandas Mu’ti.

Sebelumnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya 830 warga Palestina tewas dan 4.250 lainnya terluka dalam bombardemen yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan akan menggunakan seluruh kekuatan yang dimiliki Israel untuk menghancurkan kemampuan Hamas, serta untuk melakukan pembalasan atas hari yang kelabu ini. (*/ded)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini