Dubes RI Islamabad Nilai Islam Berkemajuan Bisa Jadi Referensi Dunia Internasional
foto: ist

Pimpinan Pusat Muhammadiyah melakukan kunjungan ke KBRI Islamabad di Jalan Gamal Abdul Naseer, Diplomatic Enclave Islamabad, Kamis (5/10/2023).

Kunjungan tersebut dipimpin Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto. Selain itu juga ada Ketua MPKSDI Bachtiar Dwi Kurniawan, Ketua PCIM Pakistan Hafidz Adhi, serta Wakil Ketua PCIM Pakistan Zulfikar Audia Pratama.

Agung menyampaikan, Muhammadiyah memiliki program Internasionalisasi sehingga jaringan-jaringan internasional sudah mulai dipersiapkan.

Hematnya sudah saatnya Indonesia menyampaikan ide-ide dan gagasan yang ada di Indonesia ke dunia internasional.

Dalam hal ini, Agung juga mengutip perkataan dari Robert Hefner bahwa Muhammadiyah termasuk role model Organisasi Islam tersukses dengan Amal Usaha (AUM) terbanyak di dunia.

“Semestinya itu menjadi suatu kebanggaan, di mana secara mandiri dapat memiliki amal usaha yang banyak tanpa harus berkonflik dengan pemerintah dan yang lainnya. Tetapi mengembankan apa yang ada untuk saling bersinergi, dunia saat ini harus dibarengi dengan berdasarkan sinergitas yang kuat,” ungkapnya.

Dubes RI untuk Pakistan Adam Mulawarman Tugio menyambut baik kunjungan PP Muhammadiyah di Pakistan. Dia berharap pandangan Islam Berkemajuan yang dimiliki oleh Muhammadiyah menjadi referensi dunia internasional.

“Sudah saatnya kita menonjolkan bagaimana perkembangan Islam di Indonesia, dan berharap konsep Islam Berkemajuan dapat menjadi referensi bagi dunia internasional,” tuturnya

Lebih lanjut, ia juga menceritakan sedang mengatur kunjungan 15 orang pemuka lintas agama dari Pakistan ke Indonesia.

Mereka secara khusus ingin melihat sukses Indonesia dalam menyebarluaskan moderasi dan toleransi beragama yang sudah lama digagas oleh dua ormas Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, sekaligus juga tantangan yang dihadapi oleh Pakistan.

Di samping itu ia juga menyampaikan salah satu program kunjungan 15 orang pemuka lintas agama dari Pakistan adalah dengan mengunjungi Kantor PP Muhammadiyah sekaligus mengunjungi madrasah tertua di Yogyakarta, Madrasah Muallimin Yogyakarta.

Yang rencananya akan dilaksanakan pada 19-25 November. Karna di antara isu yang mereka ingin belajar dari Indonesia adalah “Reformasi Madrasah”.

Dalam penutupannya, Adam memohon dukungan dari PP Muhammadiyah untuk terlaksananya program kunjungan pemuka lintas agama dari Pakistan khususnya ke Kantor PP Muhammadiyah dan Madrasah Muallimin Yogyakarta. (zap/a’n/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini