*) Oleh: Sigit Subiantoro
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri
Sedang ada tren yang baiknya jangan diikuti.
Yaitu tren menulis “hidup sedang capek-capeknya.”
Kawan,
Seorang mukmin tidak melakukan itu.
Seorang muslim tidak akan mengungkapkan kelelahan meski hidupnya sedang berat dan melelahkan.
Sebab ia tahu, dunia ini “Daarul Bala”. Tempat ujian. Tempat perjuangan.
Dunia ini tempat berjuang.
Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah pernah ditanya,
“Wahai imam, kapankah waktu istirahat itu?”
Beliau menjawab: “(istirahat yang sesungguhnya ialah) pada saat engkau pertama kali menginjakkan kakimu di dalam surga.”
Dunia memang tempat berjuang.
Karena itu jiwa seorang mukmin harusnya adalah jiwa pejuang.
Jangan bicara tentang menangnya kita di pertempuran akhir zaman, jika masih ada keluh kesah dalam hatimu.
Keluarga yang hebat dipimpin oleh ayah-ayah yang gagah pemberani.
Anak-anak hebat dilahirkan dan dibesarkan oleh ibu-ibu yang tangguh dan penuh rasa syukur.
Apakah merasa capek tidak boleh?
Boleh, tapi simpan dalam hatimu.
Lalu berdoa kepada Allah untuk memberikanmu kekuatan.
Cegah jangan sampai lisanmu mengungkapkannya kecuali hanya rasa syukur kepada Allah.
Allah pun sudah menyindir manusia.
اِنَّ الْاِ نْسَا نَ خُلِقَ هَلُوْعًا
“Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh.” (QS Al-Ma’arij: 19)
Jika hidup sedang tidak baik-baik saja. Jangan mengumpat atau mengutuk.
Bahkan sekadar mengeluh pun jangan. Karena kualitas rezeki dan perbaikan hidup kita ditentukan dari apa yang keluar dari lisan kita.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu.” (QS Al-Ahzab: 70-71)
Bicara yang baik-baik saja.
Termasuk jangan mudah mengeluh.
Mengeluh itu seperti melepaskan gas beracun untuk kita hirup sendiri.
Semakin lama dan semakin sering mengeluh, semakin cepat pula kita terjatuh lemas dan binasa.
Khawatir kalau pas lagi bilang, “Hidup lagi capek-capeknya”, terus Allah balas.
“Ya sudah kalau capek, pulang sini!”
Padahal bekal belum cukup, kan serem?
Semoga bermanfaat. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News