*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Terkadang kita sudah melakukan hal yang terbaik dengan niat ikhlas. Baik dalam membela agama atau melakukan kebaikan sesama manusia.
Akan tetapi ketika kita dicela oleh sebagian manusia bisa jadi kita langsung “drop” dan kecewa.
Jangan langsung gundah gulana, segera bangkit. Sebab celaan mereka tidak berpengaruh terhadap penilaian Allah terhadap kita karena kita mencari rida Allah.
Biarkan mereka berbicara di belakang, kita terus melangkah dan mereka semakin jauh tertinggal di belakang
Manusia tidak akan lepas dari celaan, bahkan Allah Ta’ala Rabb pencipta kita, dicela juga oleh manusia na’udzu billah.
Sebagaimana celaan orang Yahudi terhadap Allah, mereka mengatakan tangan Allah terbelenggu.
Orang-orang Yahudi berkata:
“Tangan Allah terbelenggu”, sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu.” (QS. Al Maidah: 24)
Bahkan manusia paling mulia, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dicela oleh manusia dengan julukan yang sangat jelek, yaitu gila, tukang sihir dan tukang dusta.
“Orang-orang kafir berkata: “Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta”. (QS. Shad : 4)
Bahkan orang beriman dan melakukan banyak kebaikan akan menjadi bahan olok-olok dan bahan tertawaan bagi orang keras hatinya.
Tentu ini tidak benar, merekalah yang akan ditertawakan suatu saat.
Allah berfirman:
“Sesungguhnya orang orang yang berdosa adalah mereka yang dahulunya (di dunia) menertawakan orang-orang yang beriman.” (QS al-Muthaffifin: 29)
Saudaraku, celaan itu pasti ada, kita cuek saja dan terus melangkah.
Tidak ada yang selamat dari celaan
Ibnu Hazm berkata:
“Barang siapa yang menyangka ia bisa selamat dari celaan manusia dan cercaan mereka maka ia adalah orang gila.” (Al-Akhlaaq wa As- Siyar fi mudawaatin nufuus hal 17)
Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah untuk berbuat kebajikan. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News