Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur, menjalin kemitraan dengan Bursa Efek Indonesia (BEI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI) dan beberapa perusahaan lainnya menggelar kegiatan pendidikan bertajuk “Sekolah Pasar Modal.”
Acara ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa serta masyarakat umum tentang pasar modal, investasi, dan pentingnya investasi dalam pembangunan ekonomi.
“Sekolah Pasar Modal adalah upaya bersama antara Universitas Muhammadiyah Kupang dan BEI, OJK, BI dan lainnya untuk mendekatkan pasar modal kepada masyarakat di Nusa Tenggara Timur. Acara ini menghadirkan berbagai sesi diskusi, lokakarya, dan presentasi yang difasilitasi oleh para ahli dan praktisi pasar modal,”ungkap Fauziyah Lamaya, Staf Pengajar di Universitas Muhammadiyah Kupang, Kamis (19/10/2023).
Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa universitas dan dosen, yang tertarik untuk memahami lebih dalam tentang investasi, saham, obligasi, dan instrumen pasar modal lainnya.
Para peserta mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana pasar modal berfungsi, cara berinvestasi dengan bijak, dan manfaat yang dapat diperoleh dari investasi di pasar modal.
“Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan BEI, BI, OJK dan lainnya dalam menyelenggarakan ‘Sekolah Pasar Modal’. Acara ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan masyarakat setempat untuk memahami dunia pasar modal dan investasi, yang merupakan hal penting dalam membangun keuangan yang sehat,” kata Fauziyah.
Selain pemahaman dasar tentang pasar modal, acara ini juga memberikan informasi tentang bagaimana berinvestasi secara berkelanjutan dan bertanggung jawab. Para peserta diajarkan tentang pentingnya mempertimbangkan aspek sosial dan lingkungan dalam investasi mereka.
BEI juga menyoroti peran pasar modal dalam pembangunan ekonomi lokal dan nasional. Pihak BEI menjelaskan bahwa investasi di pasar modal dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
Kemitraan antara Universitas Muhammadiyah Kupang dan BEI, BI, OJK dan lainnya dalam menyelenggarakan “Sekolah Pasar Modal” merupakan langkah positif dalam meningkatkan literasi keuangan dan kesadaran akan pasar modal di Nusa Tenggara Timur.
“Semoga acara ini akan mendorong lebih banyak individu untuk berinvestasi dengan bijak dan berkontribusi pada perkembangan ekonomi wilayah tersebut,” harap Fauziyah Lamaya. (Iwan AG/*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News