*) Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari
Zionis Yahudi sedang mempertontonkan kebiadaban kepada bangsa Palestina. Kebiadaban itu dilakukan sudah di luar batas kemanusiaan.
Betapa tidak, tentara Zionis menyerang, mengebom, dan membunuh pihak-pihak yang tidak terlibat dalam peperangan, seperti warga sipil, baik anak-anak, perempuan, dan orang tua yang jauh dari medan perang.
Bahkan rumah sakit pun tak luput dari sasaran pengeboman. Kejahatan kemanusiaan ini tidak lepas dari keyakinan bahwa tindakan mereka sah, dan hal itu sebagai pembalasan atas serangan tentara Hamas (Sabtu, 7/10/2023).
Protes berbagai warga dunia, doa keburukan, dan demonstrasi warga dunia, serta laknat keluarga dan kaum muslimin di seluruh dunia atas mereka tak menggoyahkannya.
Bahkan serangan dan pengusiran warga Palestina terus dilakukan Zionis Yahudi (Israel) tanpa merasa dosa. Mereka mengira bahwa tindakannya dibiarkan dan luput dari pembalasan Allah.
Zionis dan Cleansing Etnis
Tindakan tentara Zionis Yahudi yang sangat kejam dan bengis telah meresahkan masyarakat dunia. Mereka membunuh warga Palestina secara membabi buta tanpa mengenal kemanusiaan.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas hingga mengatakan Israel telah melanggar semua garis merah, termasuk menargetkan Rumah Sakit Arab al-Ahli di Gaza yang menewaskan sedikitnya 500 orang.
Kebiadaban itu sebagai pembantaian perang yang mengerikan yang tidak dapat ditoleransi. Di Gaza, setidaknya lima rumah sakit menerima peringatan dari Israel untuk melakukan evakuasi.
Padahal menurut hukum internasional, rumah sakit dimaksudkan agar aman dan terlarang terhadap serangan. Di Gaza, prinsip ini tidak ditegakkan,” kata Kahlout.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Gaza Ashraf al-Qidra mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Rumah Sakit Arab al-Ahli adalah rumah sakit bersejarah yang terkait dengan Gereja Anglikan.
“Ini menampung banyak keluarga pengungsi dan pasien. Ini menjadi tempat perlindungan akibat serangan Israel di Gaza,” kata al-Qidra seperti dilansir mediaindonesia.com, Rabu (18/10/2023).
Ia menambahkan bahwa layanan medis berusaha mengeluarkan jenazah dari rumah sakit tersebut, termasuk banyak anak-anak.
]
Berbagai negara mengutuk serangan udara Israel terhadap Rumah Sakit. Mesir merupakan salah satu negara yang mengutuk serangan tersebut dan meminta komunitas internasional harus segera melakukan intervensi untuk menghentikan pelanggaran tersebut.
Uni Emirat Arab (UEA) juga demikian, dimana mereka mengutuk keras dan menyerukan penghentian segera permusuhan dan memastikan bahwa warga sipil dan institusi sipil tidak menjadi sasaran.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengatakan bahwa serangan Israel terhadap rumah sakit di Gaza mengerikan dan sama sekali tidak dapat diterima.
Bahkan Prancis dengan tegas mengutuk serangan mematikan di rumah sakit Gaza itu, dan mereka meminta semua pihak harus memberikan perlindungan terhadap masyarakat sipil, dan akses kemanusiaan ke Jalur Gaza harus dibuka tanpa penundaan.
Sementara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan apa yang dilakukan Israel di Gaza merupakan contoh terbaru serangan yang tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang paling mendasar.
Dia pun menyerukan seluruh umat manusia untuk mengambil tindakan untuk menghentikan kebrutalan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza.
Bahkan Kementerian Luar Negeri Qatar mengeluarkan pernyataan yang mengecam keras serangan udara Israel terhadap rumah sakit di Gaza.
“Perluasan serangan Israel di Jalur Gaza hingga mencakup rumah sakit, sekolah, dan pusat populasi lainnya merupakan eskalasi yang berbahaya,” kata pernyataan itu seperti dilansir republika.co.id, Rabu (18/10/2023).
Tindakan kejahatan kemanusiaan itu juga dilakukan ketika meminta kepada warga Palestina untuk keluar dari rumah dan memaksanya mengungsi.
Namun ketika para pengungsi itu keluar dan berkumpul di satu tempat, dirudalnya sehingga banyak yang tewas.
Bentu kebiadaban lain ketika memutus akses bantuan sosial yang datang dari negara lain, mematikan saluran air dan listrik, sehingga warga sipil hidup tanpa pasokan air dan cahaya listrik.
Hal belum termasuk perlakuaan kejam dan biadab mereka terhadap warga Palestina yang ditembak dan dikubur massal, atau pembunuhan terhadap anak-anak, perempuan, dan warga yang berusia tua. Tindakan Zionis Israel ini merupakan bentuk cleansing etnis (pembersihan etnis).
Pembalasan Allah
Apa yang dilakukan oleh tentara Zionis berlangsung tanpa bisa menghentikan karena mereka yakin tidak memiliki dampak apa-apa pada dirinya.
Padahal Alquran menegaskan bahwa para pelaku kejahatan akan mendapat keadilan atas perbuatannya.
Kalau pelaku kejahatan mengira terbebas dari tindak kejahatan, seperti menyiksa dan membunuh para lelaki, dan memperkosa wanita kemudian membunuhnya tidak mungkin dibiarkan Allah.
Kalau mereka bertindak bengis dan biadab karena yakin tidak akan ada pembalasan di kemudian hari. Bahkan mereka berkeyakinan bahwa kalau pun ada hari pembalasan, mereka akan hidup tenang dan nyaman.
Hal ini dinarasikan Alquran sebagaimana firman-Nya:
اَمْ حَسِبَ الَّذِيْنَ اجْتَـرَحُوا السَّيِّاٰتِ اَنْ نَّجْعَلَهُمْ كَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ ۙ سَوَآءً مَّحْيَاهُمْ وَمَمَا تُهُمْ ۗ سَآءَ مَا يَحْكُمُوْنَ
“Apakah orang-orang yang melakukan kejahatan itu mengira bahwa Kami akan memperlakukan mereka seperti orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, yaitu sama dalam kehidupan dan kematian mereka? Alangkah buruknya penilaian mereka itu.” (QS. Al-Jasiyah : 21)
Allah menegaskan bahwa para pelaku kejahatan tidak akan dibuat nyaman ketika ditegakkan keadilan.
Alquran menarasikan bahwa Allah akan menegakkan keadilan dengan membalas segala amal perbuatan manusia. Yang berbuat baik akan mendapatkan kebahagiaan dan orang yang berbuat keburukan akan mengalami penderitaan dan penyesalan. Hal ini ditegaskan Allah sebagaimana firman-Nya:
وَا تَّقُوْا يَوْمًا تُرْجَعُوْنَ فِيْهِ اِلَى اللّٰهِ ۗ ثُمَّ تُوَفّٰى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ
“Dan takutlah pada hari (ketika) kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian setiap orang diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi (dirugikan).” (QS. Al-Baqarah : 281)
Allah memastikan bahwa tindakan zalim akan mengalami pembalasan atas perbuatannya. Ketika tentara Zionis Israel bertindak biadab terhadap warga Palestina, Allah akan membalasnya dengan kekejaman yang tidak pernah mereka bayangkan.
Allah bakal menegakkan keadilan dengan menghukum para pelaku kejahatan kemanusiaan.
Allah pun akan memperlakukan kaum muslimin Palestina yang mengorbankan jiwa, raga, dan tanahnya yang direbut secara zalim dengan balasan yang indah, kemenangan dan kemerdekaan di dunia dan mendapatkan mahkota dan rumah di surga. Hal ini sebagai janji Allah yang pasti datang. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News