Hidup Itu Menanti Waktu Salat dan Disalatkan
foto: pexels.com

Di antara tujuan dalam kehidupan kita yang sebentar ini adalah menunggu tibanya waktu salat. Serta menunggu tibanya waktu untuk disalati.

Hidup di dunia cuma sebentar…

Manfaatkanlah dengan sebaik mungkin, karena setelah mati, kita tak akan pernah bisa kembali ke dunia, meski kita ingin sekali hidup kembali.

Ingatlah…

Selagi badan kita masih kuat dan sehat ke mana-mana untuk melakukan aktivitas sampai tiba saat ajal datang menjemput.

Siapa pun kita, kaya miskin, tua muda, orang terpandang rakyat jelata, semua kita adalah manusia ciptaan sekaligus hamba Allah Ta’ala.

Kita semua merupakan hamba Allah Subhana wa Ta’ala yang mau tidak mau harus tunduk kepadaNya.

Selama seorang muslim masih dapat mengembuskan nafas, selama itu pula kewajiban shalat melekat di pundaknya.

Dan jika salat adalah hal pertama yang akan ditanya pada hari kiamat kelak, maka sudah seharusnya hidup kita di dunia ini adalah menunggu datangnya waktunya salat.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyaat: 56).

Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku,
maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS. Thaha 14)

Allah Ta’ala berfirman:

وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرَّاكِعِيْنَ

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang rukuk.”
(QS. Al-Baqarah Ayat 43)

Allah Ta’ala berfirman:

اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا

“Sungguh, salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An Nisa: 103).

Menunggu.

Adakah orang yang tau kapan ajalnya datang?
Tidak ada yang tahu?
Lalu kita yang hidup di dunia ini semua akan mati.

Kematian adalah takdir seluruh makhluk, manusia ataupun jin, hewan ataupun makhluk-makhluk lain, baik lelaki atau perempuan, tua ataupun muda, baik orang sehat ataupun sakit.

Allah Ta’ala berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat saja lah diberikan dengan sempurna balasanmu.

Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS. Ali ‘Imran Ayat 185)

Allah Ta’ala berfirman:

قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ

“Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Jumu’ah : 8).

Perjalanan selanjutnya masih panjang:

1. Masih ada kematian dan siksa alam kubur (sampai kiamat)

2. Tiupan sangkakala dan kehancuran alam semesta

3. Hari kebangkitan

4. Padang mahsyar

5. Syafaat

6. Hisab

7. Penyerahan catatan amal

8. Mizan

9. Telaga Rasulullah

10. Shirat

11. Neraka dan surga.

“Wahai Rabb ku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat. Wahai Rabb kami, perkenankanlah doa kami.” (QS. Ibrahim : 40-41). (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini