*) Oleh: Sigit Subiantoro
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri
Menjauhi dosa itu lebih ringan daripada menahan sakitnya rasa penyesalan.
Malulah ketika kamu berbuat dosa di depan umum. Tapi jangan malu untuk menunjukkan keimananmu.
Dosa itu perlu dibakar entah itu dengan sakitnya rasa penyesalan di dunia ini, ataukah dengan api neraka di akhirat kelak.
Sangat normal jika kita penuh dosa dan penuh dengan kekurangan, yang menjadi masalah adalah saat kita berhenti menyesali dosa-dosa yang kita lakukan dan tidak bertaubat kepada Allah.
Perbuatan dosa yang membuatmu sedih dan menyesal lebih disukai oleh Allah daripada amalan baik yang membuatmu menyombongkan diri.
Saat kita tergoda untuk berbuat dosa ingatlah beberapa hal:
- Kematian,
2. Allah sedang melihat,
3. Malaikat akan mencatat.
Semakin kuat dorongan keinginan untuk berbuat dosa semakin besar pula pahala untuk meninggalkannya karena Allah.
Kulihat dosa-dosaku seakan begitu besar, tapi saat kusandingkan dengan ampunan-Mu ternyata ampunan-Mu jauh lebih besar.
Dosa-dosamu boleh jadi sebesar kapal, tapi jangan pernah lupa bahwa rahmat Allah lebih besar daripada lautan.
Setan tidak menang ketika kamu berbuat dosa tapi setan meraih kemenangan ketika kamu berpikir bahwa Allah tidak akan mengampunimu.
Kulihat dosa-dosaku seakan begitu besar, tapi saat kusandingkan dengan ampunan-Mu ternyata ampunan-Mu jauh lebih besar. Semoga bermanfaat. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News