*) Oleh: Ust. Fatkhur Rohman,
Korbid. Majelis Tabligh PDM Kabupaten Mojokerto.
Khotbah Pertama
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا. تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
وَأَنَّ هَٰذَا صِرَٰطِي مُسۡتَقِيمٗا فَٱتَّبِعُوهُۖ وَلَا تَتَّبِعُواْ ٱلسُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمۡ عَن سَبِيلِهِۦۚ ذَٰلِكُمۡ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
Ma’asyiral Muslimin, Rahimakumullah
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji syukur kita panjatkan kepada Allah yang telah memberi kita berbagai macam kenikmatan.
Semoga karunia tersebut dapat membuat kita bersyukur dengan sebenar-benarnya. Yaitu, menggunakan semua nikmat tersebut untuk menjalankan ketaatan kepada Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah.
Selawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa ajaran Rabbaniyah.
Siapa pun yang mencukupkan diri terhadap apa yang ditinggalkan oleh nabi, maka ia telah mendapatkan ketetapan cahaya yang sempurna hingga ia bisa berjalan dalam kegelapan malam.
Sebagai khatib tidak lupa mengingatkan untuk senantiasa bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa.
Takwa dengan menaati Allah berdasarkan petunjuk dari Allah dengan berharap pahala dari-Nya.
Meninggalkan perbuatan maksiat berdasarkan petunjuk dari Allah dengan rasa takut akan azab Allah.
Ma’asyiral Muslimin, Rahimakumullah
Mendapatkan kebebasan untuk berbicara adalah hal yang patut disyukuri. Kamu bisa mudah untuk mengekspresikan berbagai hal yang mengisi kepalamu sehingga dapat membantu orang lain atau hanya sekadar meredakan beban pribadi. Bukankah ini terasa cukup menyenangkan?
Namun, terkadang orang-orang jadi bertindak keterlaluan. Kebebasan ini menjadikan mereka tidak pandai menjaga perkataan dan akhirnya menimbulkan berbagai permasalahan.
Dampak apa saja yang diakibatkan dari lisan yang tidak terkendali?
Agar kita tidak ikut terjerumus, di antaranya adalah:
1. Menyakiti hati orang lain
Ilustrasi menuduh seseorang. Sebuah perkataan bisa menjelma bak pisau tajam yang menusuk hati seseorang apabila tidak dipikirkan dengan saksama.
Berkedok melempar candaan, tetapi bagi yang menerimanya ternyata terasa seperti hinaan. Bukannya merasa bersalah, malah melabeli orang lain dengan sebutan sensitif atau terlalu baper karena tidak bisa dibercandai.
Ingat, setiap kata yang hendak diucapkan sebaiknya dipikirkan dulu, apakah baik atau buruk.
Jika itu baik, maka tidak ada kekhawatiran untuk mengatakannya. Namun, apabila kamu ragu atau jelas mengetahui ada dampak negatif yang jadi konsekuensinya, seperti membuat orang lain sakit hati, sebaiknya jangan dilanjutkan karena dapat merugikan banyak pihak.
2. Menciptakan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
Ilustrasi gosip. Kamu tentu sudah tidak asing dengan adanya berita bohong dan fitnah. Meski merupakan hal yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari, tetapi ini bukanlah sesuatu yang bisa dianggap wajar. Pasalnya, ada orang-orang yang tidak bersalah dan menjadi korban dari kekejian tersebut.
Ternyata Berawal dari Keisengan.
Informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan itu salah satunya muncul dari mulut yang tidak mampu menjaga lisan.
Orang seperti ini tidak memikirkan akibat dari perkataan yang dia sampaikan, tetapi orang lain yang merasakan pahitnya.
Oleh sebab itu, jangan jadi manusia yang tidak mulia seperti ini. Berhati-hatilah dengan lisan agar tidak menciptakan bahaya.
3. Berpeluang untuk berurusan dengan hukum
Ilustrasi seseorang yang merasa stres. Ketika lisan tidak dapat bertutur kata dengan sopan, maka apa saja yang disampaikan bisa jadi mengandung hal-hal yang kurang dapat dipercaya.
Ketika ada orang yang merasa dirugikan atas ucapan tersebut, bukan tidak mungkin bila akhirnya dapat berlanjut ke jalur hukum. Urusan jadi bertambah rumit dan menimbulkan penyesalan.
Supaya hal buruk ini tidak menimpamu, pastikan untuk berhati-hati dalam berucap. Lisan itu bisa membawamu menuju kebaikan bila dipergunakan dengan benar serta dapat membuatmu terjerumus dalam keburukan ketika tidak dijaga. Jangan sampai terlibat dengan hukum hanya karena bicara yang asal, ya!
4. Menumpuk dosa
Ilustrasi seorang pria yang sedang menangis. Lisan yang tidak dijaga dengan benar dapat menimbulkan berbagai permasalahan.
Hal ini mampu menyakiti hati orang lain, menyebabkan kekacauan, dan pada akhirnya menghancurkan kehidupanmu sendiri. Bukannya membawa keuntungan, semua itu hanya akan menambah pundi-pundi dosa.
Ma’asyiral Muslimin, Rahimakumullah
Oleh sebab itu, belajarlah untuk menjaga perkataan. Berusahalah untuk hanya mengucapkan sesuatu yang ada faedahnya saja dan hindari apa pun yang berpotensi membuat kegaduhan. Jika tidak mampu menyampaikan kebaikan, maka diam adalah pilihan yang lebih mulia.
Meski berbicara itu mudah, bukan berarti kamu bisa mengatakan hal apa saja sesuka hati. Sebaliknya, kamu perlu memiliki kendali yang kuat atas lisan tersebut agar tidak mengucapkan sesuatu yang justru membawa keburukan. Ingat, kalau tidak berhati-hati, nanti bakal rugi dan menyesal!
Allah berfirman dalam surat Al-Isrā’ Ayat 53
وَقُلْ لِّعِبَادِيْ يَقُوْلُوا الَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوًّا مُّبِيْنًا
“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar).
Sungguh, setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh, setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS. Al-Isra’ 17: Ayat 53).
Allah memerintahkan kepada Rasulullah agar mengatakan kepada semua hamba-Nya supaya mengucapkan perkataan yang lebih baik pada saat berbicara.
Mari kita harus ingat anjuran Allah kepada nabi Muhammad SAW sebagai tauladan yang baik agar hidup lebih baik dan tentram.
Ma’asyiral Muslimin, Rahimakumullah
Demikian empat dampak negatif karena gagal menjaga tutur kata. Semoga bermanfaat dan menjadi wasilah kebaikan bagi kita semua, Amiin ya rabbal’alamin.
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا َوَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْم
Khotbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيداً. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمِّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
أَمَّا بَعْدُ؛ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَاتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ .اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيننَا اَلَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَا نَا اَلَّتِي فِيهَا مَعَاشنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا اَلَّتِي إِلَيْهَا مَعَادنَا وَاجْعَلْ اَلْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ اَلْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ.
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News