Hilman Latief Memimpikan Jemaah Haji Bisa Makan Pecel Lele dari Indonesia di Depan Masjidil Haram
Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief.
UM Surabaya

Pada Silaturahim Nasional dan Tasyakuran Milad ke-75 Pesantren Karangasem Muhammadiyah Lamongan, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief bercita-cita suatu ketika jemaah haji Indonesia bisa makan pecel lele di depan Masjidil Haram. Namun cita cita Hilman itu hanya akan kesampaian manakala umat muslim Indonesia bisa memanfaatkan dengan baik ekosistem ekonomi haji.

Mimpi Hilman ini disampaikan karena selama ini makanan yang dikonsumsi oleh jemaah haji asal Indonesia ketika di Tanah Suci berasal dari selain Indonesia, misalnya beras dan sayurannya berasal dari Vietnam, Philipina, Ikannya dari Brazil dan seterusnya. Nyaris atau bahkan tidak ada bahan makanan dari Indonesia.

Kenyataan tersebut menurutnya jika dilihat dengan perspektif ekonomi, tentu merugikan Indonesia. Sebab Indonesia menjadi negara dengan jumlah jemaah haji terbanyak. Triliunan rupiah digelontorkan oleh pemerintah untuk mengurusi prosesi ibadah haji, tapi manfaat ekonominya tidak dirasakan kembali Tanah Air.

“Cita-cita saya itu kita di depan Masjidil Haram makan Pecel Lele. Lelenya dari mana ? ya, harus dari sini (Lamongan),” ungkap Hilman pada (22/10) di Kompleks Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Lamongan, Jawa Timur.

Ke depan dia berharap Persyarikatan Muhammadiyah juga bisa terlibat lebih jauh dalam prosesi penyelenggaraan ibadah haji. Termasuk dalam urusan ekosistem ekonomi haji. Sebab dari ekosistem ekonomi haji ini memiliki potensi yang besar, dan bisa memberikan manfaat lebih luas bagi umat dan bangsa.

Selain terlibat pada ekosistem ekonomi haji, Hilman menambahkan, supaya persyarikatan juga ikut menyiapkan kader-kader terbaiknya untuk menjadi pembimbing haji yang kompeten ditunjukan dengan sertifikasi pembimbing ibadah haji.

Hilman mencermati, meskipun Persyarikatan Muhammadiyah mengelola Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), namun masih sedikit kader persyarikatan yang sudah tersertifikasi pembimbing haji.

Menyikapi kenyataan tersebut, Bendahara Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini mendorong Ketua Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah (LPHU), Muhammad Ziyad yang juga hadir di acara tersebut untuk segera mungkin menyelenggarakan sertifikasi pembimbing haji bagi kader Persyarikatan Muhammadiyah. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini