Mencari Rida Allah, Bukan Manusia
foto: pexels.com

عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ كَتَبَ مُعَاوِيَةُ إِلَى عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رضى الله عنها أَنِ اكْتُبِى إِلَىَّ كِتَابًا تُوصِينِى فِيهِ وَلاَ تُكْثِرِى عَلَىَّ. فَكَتَبَتْ عَائِشَةُ رضى الله عنها إِلَى مُعَاوِيَةَ سَلاَمٌ عَلَيْكَ أَمَّا بَعْدُ فَإِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ كَفَاهُ اللَّهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ وَمَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ وَكَلَهُ اللَّهُ إِلَى النَّاسِ »

“Dari seseorang penduduk Madinah, ia berkata bahwa Mu’awiyah pernah menuliskan surat pada ‘Aisyah -Ummul Mukminin-radhiyallahu ‘anha, di mana ia berkata, “Tuliskanlah padaku suatu nasehat untuk dan jangan engkau perbanyak.”

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pun menuliskan pada Mu’awiyah, “Salamun ‘alaikum (keselamatan semoga tercurahkan untukmu).

Amma ba’du. Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang mencari rida Allah saat manusia tidak suka, maka Allah akan cukupkan dia dari beban manusia.

Barangsiapa yang mencari rida manusia namun Allah itu murka, maka Allah akan biarkan dia bergantung pada manusia.” (HR. Tirmidzi no. 2414 dan Ibnu Hibban no. 276. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadis:

1️. Wajib takut pada Allah dan mendahulukan rida Allah daripada rida manusia.

2️. Di antara rasa takut yang tercela adalah jika sampai rasa takut membuat seseorang lebih mendahulukan rida manusia dalam keadaan membuat Allah murka.

Artinya yang ia cari asal manusia senang dan rida dengan dirinya walau ketika itu melanggar aturan Allah. Ia pun sudah tahu kalau itu salah.

Rasa takut semacam ini juga mengurangi tauhid seseorang, di samping akan mendapatkan akibat buruk nantinya. Walau manusia awalnya suka, Allah bisa membolak-balikkan hati mereka menjadi benci nantinya.

3️. Hadits tersebut menunjukkan akibat dari orang yang mendahulukan mencari ridho manusia daripada rida Allah.

4️. Wajib tawakal dan bersandar pada Allah.

5️. Akibat yang baik bagi orang yang mendahulukan rida Allah walau membuat manusia tidak suka dan akibat buruk bagi yang mendahulukan rida manusia dan ketika itu Allah murka.

6️. Maka setiap Mukmin, yang ia harapkan dan yang paling besar pengharapannya adalah mendapatkan keridaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, bukan yang lain. Karena keridaan Allah baginya adalah segala-galanya.

7️. Semoga Allah memberi taufik pada kita untuk selalu mengedepankan ridho Allah daripada ridho manusia.

“Tema hadis yang berkaitan dengan Alquran:

1️. Sesungguhnya kita diperintahkan untuk senantiasa mencari keridaan Allah dan Rasul-Nya

وَاللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَقُّ أَنْ يُرْضُوهُ

“Allah dan Rasul-Nya yang lebih berhak untuk mereka cari keridaan-Nya.” (QS at taubah : 61).

2️. Setiap Mukmin, yang ia harapkan dan yang paling besar pengharapannya adalah mendapatkan keridaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, bukan yang lain. Karena keridaan Allah baginya adalah segala-galanya.

وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ أَكْبَرُ

“Dan keridaan Allah adalah lebih besar.” (QS. At-Taubah: 72)

3️. Di antara sifat orang munafik, asal manusia senang dan ridho dengan dirinya walau ketika itu melanggar aturan Allah.

يَسْتَخْفُونَ مِنَ النَّاسِ وَلا يَسْتَخْفُونَ مِنَ اللَّهِ وَهُوَ مَعَهُمْ إِذْ يُبَيِّتُونَ مَا لَا يَرْضى مِنَ الْقَوْلِ وَكانَ اللَّهُ بِما يَعْمَلُونَ مُحِيطاً

“Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang tidak Allah ridai.

Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan. (QS. An Nisa’: 108)

4️. Akibat dari orang yang mendahulukan mencari rida manusia daripada rida Allah.

ذَلِكَ بِأَنَّهُمُ اتَّبَعُوا مَا أَسْخَطَ اللَّهَ وَكَرِهُوا رِضْوَانَهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ

“Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan (karena) mereka membenci (apa yang menimbulkan) keridaan-Nya; sebab itu Allah menghapus (pahala) amal-amal mereka. (QS. Muhammad: 28). (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini