Kuliah Sambil Berwirausaha, Mahasiswa Kembar Asal Banyuwangi Ini Raih Cumlaude
Uun dan Iin, mahasiswa kembar berprestasi Asal Banyuwangi. foto: humas
UM Surabaya

Kisah inspiratif datang dari wisudawati Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya). Dua mahasiswa kembar asal Banyuwangi ini adalah Uun Dwi Maulida (Pendidikan Biologi) dan Iin Dwi Maulida (Pendidikan Matematika).

Perempuan yang kerap disapa Uun dan Iin tersebut berhasil berkuliah, berwirausaha namun tetap mendapatkan IPK Cumlaude.

Putri pasangan Sakirun dan Khoirul Hayati tersebut, menceritakan pengalamannya selama menjadi mahasiswa. Keduanya memulai usaha sejak lulus dari bangku Sekolah Menengah Pertama (SMA) setelah Ujian Nasional (UN).

Uun dan Iin merintis usaha bersama, usahanya mulai diproduksi sendiri hingga ada yang mengambil dari toko lain.

Usaha yang diberi nama @Maulida Hijab tersebut menjual beraneka ragam penjualan diantaranya hijab, baju remaja, baju muslim, tas, aksesoris, hampes dan bucket.

Menurutnya jiwa berwirausaha lahir dari kepekaannya sendiri dalam melihat peluang, karena menurutnya orang tuanya tidak memiliki jiwa berwirausaha. Ibunya berprofesi sebagai guru dan ayahnya sebagai sorang di petani.

“Alhamdulillah berkat nekat berwirausaha hasilnya memuaskan, setidaknya kami berdua tidak meminta ke orang tua untuk mencukupi kebutuhan anak kos, jadi bapak sama ibu hanya membayar biaya kuliah,” tuturnya.

Menurutnya biaya kuliah dan biaya hidup di kota cukup mahal, sehingga dengan mereka berwirausaha akan sedikit membantu orang tuanya.

Usaha yang dijual di beberapa platform online tersebut, memiliki peluang yang menjanjikan, pasalnya dalam waktu satu bulan keduanya bisa menghasilkan 2-3 juta.

“Kalau ramai menjelang hari raya bisa sampai 5 juta, meski tidak sampai puluhan juta setidaknya bisa dibuat survive di Surabaya dan tambah-tambah tabungan,” paparnya.

Iin dan Uun mengaku bahwa keduanya sejak kecil selalu sekolah bersama-sama. Mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi. Saat ditanya mengenai kejadian lucu rupanya sejak kecil banyak yang sulit membedakan keduanya, karena saking miripnya.

“Dulu, pas awal-awal masih jadi mahasiswa banyak banget teman-teman yang saling panggil bahkan dosen juga salah panggil, karena kita kan berada di fakultas yang sama,” katanya lagi.

Saat ditanya mengenai cara membagi aktivitas keduanya mengaku bahwa keduanya sering mengerjakan tugas bersama-sama. Dan terkait penjualan mereka memiliki jobdisk masing-masing, apalagi jika pengiriman banyak.

“Jadi kamar kos juga difungsikan sebagai tempat untuk jualan, ibarat pepatah sekali mendayung dua pulau terlampaui, katanya.

Uun memperoleh IPK Cumlaude 3,66 sementara Iin memperoleh IPK Cumlaude 3,55.

Saat ditanya mengenai apa motivasinya kedua menjawab; Jangan bergantung pada orang lain, karena sejatinya diri sendirilah yang akan menentukan alur tujuan hidup. (*/is)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini