Orang yang menggembirakan orang haram disentuh api neraka. Hal itu sebagaimana hadis Nabi Riwayat Imam Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud RA:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِمَنْ تَحْرُمُ عَلَيْهِ النَّارُ؟, قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ, قَالَ: ” كُلُّ هَيِّنٍ لَيِّنٍ قَرِيبٍ سَهْلٍ”
“Telah bersabda Rasulullah SAW: “Maukan kamu aku tunjukkan orang yang diharamkan neraka baginya ?”
Para sahabat menjawab: “Mau wahai Rasulullah!.” Beliau sallallahu alaihi wasallam menjawab: “Haram tersentuh api neraka orang yang hayyin, layyin, qarib, sahl.” (HR. At-Tirmidzi)
Hadis ini menjelaskan bahwa golongan pertama yang haram disentuh api neraka adalah hayyin. Yaitu orang yang tidak suka memaki, tidak mudah melaknat, tidak mudah marah, tidak tergesa-gesa, dan berwibawa.
Golongan kedua adalah layyin. Yaitu orang yang selalu menginginkan kebaikan antar sesama umat manusia.
Dia selalu lemah lembut dan sopan baik dalam berbuat maupun dalam ber kata, tidak suka memaksakan pendapatnya.
Golongan ketiga adalah qarib. Yaitu orang yang akrab, ramah dan mudah diajak berbincang, senantiasa menebar senyum jika bertemu dengan orang lain.
Dan baik lainnya adalah ia tidak lupa selalu memberi salam, sangat mudah diajak berkawan, dan suka menyambung tali silaturahmi.
Golongan terakhir adalah sahl. Yaitu orang yang tidak suka mempersulit sesuatu, suka menolong, dan selalu punya jalan keluar di setiap permasalahan yang dihadapi. Dia selalu memudahkan urusan setiap muslim dengan cara yang betul dan tepat.
Keuntungan bagi orang yang membuat gembira orang lain ialah Allah akan menghilangkan kesulitannya pada hari kiamat, meringankan segala urusannya di dunia dan akhirat serta senantiasa mendapatkan pertolongan dari Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعَسِّرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِيْ الدُّنْيَا وَالآَخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمَاً سَتَرَهُ اللهُ فِيْ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَاللهُ فِيْ عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ… (رواه مسلم)
“Dari Abu Hurairah RA dia berkata: Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang menghilangkan satu kesulitan seorang mukmin yang lain dari kesulitannya di dunia, maka Allah akan menghilangkan darinya satu kesusahan pada hari kiamat.
Barang siapa yang meringankan orang yang kesusahan, maka Allah akan meringankan baginya (urusannya) di dunia dan akhirat.
Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut mau menolong saudaranya.” (HR. Muslim). (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News