Rasulullah berdoa :
اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعاً، وَرِزْقاً طَيِّباً، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
“Ya Allâh! Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amalan yang diterima.” (HR. Imam Ahmad, 6/322; Sunan Ibnu Majah, no. 925)
Beberapa Pelajaran yang terdapat dalam Hadits:
1. Doa yang diajarkan Rasulullah di atas menunjukkan bahwa ilmu itu ada dua, ada yang bermanfaat dan ada yang tidak bermanfaat; rezeki ada dua, ada yang baik dan ada yang jelek.
2. Doa tersebut termasuk di antara doa yang dibaca pada zikir pagi.
3. Orang yang merenungi doa yang agung ini, dia akan dapati bahwa sangat tepat dan cocok membaca doa ini di waktu pagi setelah menunaikan salat subuh.
Karena pagi hari adalah permulaan hari dan seorang Muslim tidak memiliki keinginan lain kecuali meraih tujuan dan maksud agung yang disebutkan dalam hadis di atas.
Jika disadari, maka tentu hatinya akan semakin terfokus dan langkah-langkahnya semakin mantap.
4. Membaca doa ini bukan sekedar untuk menetapkan dan mengingat tujuan hidupnya tapi lebih dari itu yaitu membuktikan tadharru’-nya dan ketergantungannya kepada Allâh Azza wa Jalla.
5. Sabda Rasulullah “amalan mutaqabbalan” yang artinya amalan yang diterima menunjukkan bahwa tidak semua amalan ibadah yang dilakukan oleh hamba itu itu diterima.
Yang diterima hanyalah yang dilakukan sesuai sunah dan dilakukan dengan ikhlas. Oleh karenanya, hendaklah mewaspadai diri kita dan amalan kita.
Doa yang ada dalam Alquran
رَبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا وَارْزُقْنِيْ فَهْمًا
Rabbi zidni ‘ilma warzuqni fahma.
“Ya Allah, tambahkanlah aku ilmu dan berikanlah aku pemahaman.”
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِيْ وَيَسِّرْ لِي أَمْرِيْ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِيْ يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ
Rabbishrah li sadri wa yassirli amri, wah-lul ‘uqdatan min lisani, yafqahu qauli.
“Ya Allah, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah simpul di lidahku, agar mereka mengerti ucapanku.” (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News
