Massa aksi bela Palestina memadati Monuman Nasional (Monas) Jakarta Pusat, Minggu (5/11/2023) pagi.
Mayoritas massa aksi mengenakan baju putih dibalut syal bertajuk Palestina. Mereka kompak mengenakan atribut bertajuk Palestina. Mulai dari bendera, syal, peci, hingga ikat kepala.
“Save Al Aqsa” tulis ikat kepala sejumlah demonstran.
Sampai pada Pukul 05.21 WIB, bagian dalam Masjid Istiqlal masih dipenuhi jamaah yang melaksanakan salat Subuh.
Kamar mandi pria pun masih mengantre untuk mereka yang hendak mengambil wudhu maupun mandi.
Petugas keamanan Masjid Istiqlal, Maman mengatakan massa berangsur berdatangan pada dini hari dan membludak sejak Subuh pagi tadi.
Massa memadati kawasan Monas, Jakarta Pusat untuk mengikuti aksi bela Palestina.
Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya Pardi yang rela datang dari Kendal, Jawa Tengah.
Ia berangkat bersama rombongan dengan dua bus ke Jakarta. “Nginep sini, nyampe jam dua pagi tadi,” kata Pardi di lokasi.
Selain itu, adapula Hari yang belum asal dari Sumedang. Ia dengan rombongannya kompak mengikatkan spanduk seukuran punggung orang dewasa bertuliskan ‘Sumedang Bergerak, I Stand For Palestine’ di bagian belakang tubuh.
Massa memadati kawasan Monas, Jakarta Pusat untuk mengikuti aksi bela Palestina.
Dari Istiqlal massa aksi akan mulai bergerak ke kawasan Monas. Aksi tersebut bakal berlangsung sejak pagi pukul 05.30 WIB hingga 10.00 WIB.
Aksi Damai Bela Palestina hari ini digelar sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia.
Akan ada sejumlah orasi dari para tokoh-tokoh lintas agama termasuk MUI. Dijadwalkan hadir Menlu Retno Marsudi, Menko PMK Muhadjir Effendy, Ketua DPR Puan Maharani, serta Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Tuntutan Aksi Bela Palestina
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan aksi ini untuk menunjukkan sikap Indonesia.
“Masyarakat Indonesia mengutuk terhadap agresi Israel, kemudian kita menginginkan ada perdamaian di Palestina dan dalam waktu dekat gencatan senjata yang kita inginkan,” kata Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis, Jumat 3/11/2023).
Dia mengatakan Aksi Bela Palestina digelar sebagai kecaman atas serangan-serangan yang terus dilakukan Israel.
Pada aksi tersebut, akan disampaikan sejumlah tuntutan terkait bencana kemanusiaan di Palestina dan Israel.
“Tuntutan paling mendesak ialah hentikan penindasan, penyerangan, dan lakukan gencatan senjata. Itu tuntutan mendesak. Karena banyak masyarakat sipil yang menjadi korban, ada anak-anak, wanita, hingga orang tua,” ujar dia.
Hingga Jumat (3/11/2023), Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan korban tewas mencapai 9.061 orang. Dari jumlah korban tewas itu, sebanyak 3.760 orang di antaranya ialah anak-anak serta 2.326 perempuan. Selain itu, 32.000 orang lainnya terluka.
Pada Aksi Bela Palestina ini akan didorong upaya mengakhiri konflik antara Palestina dan Israel agar tercipta perdamaian.
“Berikutnya, bagaimana bisa menciptakan perdamaian, jangan memperkeruh, ambil inisiatif dari organisasi keagamaan negara-negara terdekat untuk menyelesaikan konflik ini,” tutur dia.
Tak cuma orasi dan doa bersama, dalam Aksi Bela Palestina juga akan dilakukan penggalangan bantuan untuk disalurkan kepada korban di Palestina.
Cholil mengatakan bantuan yang diterima untuk korban akan disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
“Kemudian memberi bantuan kemanusiaan yang bisa kita berikan, baik atas nama dorongan agama untuk membantu orang lain atau atas dorongan kemanusiaan,” ucap dia.(cnn/dtc/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News