*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Dalam kitab akidah, di antaranya Syarhus Sunnah, Imam Al-Muzani rahimahullah berkata:
“Dan Allah yang paling cepat perhitungan hisabnya. Sebagaimana Allah memulai menciptakan mereka, ada yang sengsara atau bahagia, pada hari itu mereka dikembalikan.
Sebagian masuk surga, sebagian masuk neraka. Dan penduduk surga pada hari itu bersenang- senang di surga, dengan berbagai kelezatan mereka menikmatinya, dan dengan kemuliaan yang tertinggi mereka dimuliakan.”
Ada yang masuk surga, ada yang masuk neraka. Allah Ta’ala berfirman: “Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam.” (QS. Asy-Syura: 7)
Di akhirat nanti manusia dikembalikan, ada yang bahagia dan ada yang sengsara. Dalam ayat disebutkan, “Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepada-Nya).” (QS. Al-A’raf: 29)
Allah Ta’ala juga berfirman:
“Di kala datang hari itu, tidak ada seorang pun yang berbicara, melainkan dengan izin-Nya; maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia.
Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih), mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain).
Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus- putusnya.” (QS. Hud: 105-108)
Penduduk surga mendapatkan kenikmatan dan kemuliaan, Allah Ta’ala berfirman:
“Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (QS. As-Sajadah: 17)
“Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman); mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti sedang naungannya (demikian pula).
Itulah tempat kesudahan bagi orang orang yang bertakwa, sedang tempat kesudahan bagi orang- orang kafir ialah neraka.” (QS. Ar-Ra’du: 35)
Dalam ayat lainnya disebutkan:
“Banyak muka pada hari itu berseri-seri, merasa senang karena usahanya,
dalam surga yang tinggi, tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna. Di dalamnya ada mata air yang mengalir.
Di dalamnya ada takhta takhta yang ditinggikan, dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya) dan bantal-bantal sandaran yang tersusun, dan permadani- permadani yang terhampar”. (QS. Al-Ghasyiyah: 8-16)
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
“Sesungguhnya penduduk surga, mereka makan dan minum di dalam surga, namun mereka tidak meludah, tidak kencing, tidak buang air besar, dan tidak mengeluarkan dahak.”
Para sahabat bertanya: “Lalu bagaimana nasib makanan di perut mereka?”
Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Menjadi sendawa, dan keringat yang berbau misik. Mereka diilhami selalu bertasbih dan bertahmid, sebagaimana kalian selalu bernafas.” (HR. Muslim, 2835)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, ia berkata, “Siapa saja yang masuk surga, maka ia mendapatkan nikmat dan tidak sengsara, bajunya tidak usang, dan tetap terus muda.” (HR. Muslim, 2836). (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News