Menjaga Kualitas Ibadah dengan Sabar
foto: reuters

*) Oleh: Zainal Arifin,
Anggota Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Sampang

Sabar adalah istilah yang sering kita dengar dari banyak orang, mudah diucapkan, tetapi tidak semua orang mampu melaksanakan dan mempertahankannya.

Dalam segala kondisi manusia membutuhkan kesabaran baik dalam suka maupun duka. Saat Allah SWT karuniakan kesabaran maka berarti seorang hamba telah mendapatkan kebaikan dan keluasan karunia-Nya.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ مِنْ عَطَاءٍ خَيْرٌ وَأَوْسَعُ مِنْ الصَّبْرِ

Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudriy radhiyallahu ’anhu bahwasanya Rasulullah Swa bersabda:

“Dan tidakkah seseorang diberi sesuatu (oleh Allah –pent) yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran.” (HR. Al-Bukhari, no. 1376 dan Muslim, no. 1745)

Sabar dan Hawa Nafsu

Dalam kitab Minhajul Qashidin karya Ibnu Qudamah, dijelaskan bahwa ada dua jenis sabar. Pertama, sabar atas hal-hal yang disenangi oleh nafsu.

Semisal masalah kesehatan, harta, keselamatan, banyak anak, banyak pengikut, karier yang gemilang dan apa pun yang diinginkan dalam kehidupan ini.

Sabar ini akan melahirkan sikap peduli dan perhatian terhadap hak Allah dalam hal kenikmatan dan fasilitas hidup yang diberikan.

Ia sadar bahwa semua itu merupakan ujian dari Allah SWT. Hak Allah atas harta dan anak akan ia tunaikan sehinga ia lulus dari ujian/fitnah semua itu serta kelak akan mendapatkan balasan yang lebih mulia di sisi Allah SWT.

Firman Allah swt surat al Anfal ayat 28:

وَٱعۡلَمُوۤا۟ أَنَّمَاۤ أَمۡوَ ٰ⁠لُكُمۡ وَأَوۡلَـٰدُكُمۡ فِتۡنَةࣱ وَأَنَّ ٱللَّهَ عِندَهُۥۤ أَجۡرٌ عَظِیمࣱ

“Dan ketahuilah oleh kalian, bahwasanya harta kalian dan anak-anak kalian adalah fitnah, dan sesungguhnya di sisi Allah adalah pahala yang amat sangat besar.

Sahabat Rasulullah, Abdurrahmân radhiyallahu anhu pernah mengatakan:

“Kami bersama Rasulullah diuji dengan kesempitan, namun kami pun bisa bersabar, kemudian kami juga diuji dengan kelapangan setelah Rasulullah dan kami pun tidak bisa sabar.”

Kedua sabar dalam keadaan yang berbeda dan menyelisihi keinginan hawa nafsunya. Di antara hal yang tidak disukai hawa nafsu ialah ibadah atau ketaatan kepada Allah SWT.

Hamba harus sabar dalam hal ini, karena pada dasarnya tabiat nafsu manusia suka menghindar dari ubudiyah.

Misalnya jiwa pemalas, membuat ia enggan untuk melaksanakan salat dan zikir. Jiwa yang bakhil akan enggan untuk zakat, sedekah, haji dan seterusnya.

Tiga Kesabaran dalam Beribadah

Dalam menjalankan ketaatan seseorang butuh kesabaran dalam tiga keadaan.
Pertama, sebelum ibadah. Sabar dalam kondisi ini dengan menata dan meluruskan niat, ikhlas karena Allah dan menjauhi riya’, sum’ah, dan ujub.

Kedua, sabar tatkala melaksanakan ibadah. Yaitu jangan melalaikan Allah saat beribadah, sebaliknya hadirkan hati dan rasa tawadu dalam beribadah. Begitu pula sabar dengan cara menjaga, rukun, wajib, sunah dan adab adabnya.

Saat melaksanakan salat, seseorang harus kuat mempertahankan kekhusyukannya, dan hal ini membutuhkan kesabaran yang kuat.

Ketiga, sabar seusai melaksanakan ibadah. Yaitu, sabar untuk tidak memamerkannya dan menceritakannya karena riya’, sum’ah atau bahkan takabur.

Bila itu terjadi maka selain ia tidak mampu sabar, pahala ibadahnya pun akan berguguran tak tersisa. Naudzubillah min dzalik.

Oleh karena itu, ibadah yang intinya berupa ketundukan dan kerelaan harus benar-benar kita jaga sejak sebelum, di saat, hingga seusai ibadah itu dilaksanakan.

Menjaga kesabaran dan kualitas amal ibadah seorang mukmin barulah berakhir ketika ajal datang menjemput. Al Hasan Al Bashri rahimahullah mengatakan, ”Sesungguhnya Allah Ta’ala tidaklah menjadikan ajal (waktu akhir) untuk amalan seorang mukmin selain kematiannya.”

Lalu Al Hasan membaca firman Allah:

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

“Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu al yaqin (yakni ajal).” (QS. Al Hijr: 99)

Wallaahu A’lam bisshawab. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini