Muhammadiyah Worldview dalam Berbangsa dan Bernegara
hairul warizin. foto: dok/pri
UM Surabaya

*) Oleh: Hairul Warizin, MM

Muhammadiyah tidak memberikan instruksi khusus terkait pilihan calon legilatif maupun calon presiden dalam pesta demokrasi 2024 yang akan datang.

Bahkan, pimpinan pusat Muhammadiyah juga menegaskan bahwa pilih kader Muhammadiyah yang jadi calon legislatif dari partai apa pun

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, warga Muhammadiyah sudah punya pedoman yang harus ditaati, yaitu buku “Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah”

Ada enam hal yang harus ditaati oleh seluruh warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan dalam berbangsa dan bernegara, yaitu:

1. Warga Muhammadiyah perlu mengambil bagian dan tidak boleh apatis (masa bodoh) dalam kehidupan politik melalui berbagai saluran secara positif sebagai wujud bermuamalah, sebagaimana dalam bidang kehidupan lain.

Menggunakan prinsip-prinsip, etika, dan akhlak Islam dengan sebaik-baiknya dengan tujuan membangun masyarakat utama yang diridai Allah Subhana wa Ta’ala

2. Beberapa prinsip dalam berpolitik harus ditegakkan dengan sejujur-jujurnya dan sesungguh-sungguhnya, yaitu menunaikan amanah dan tidak boleh menghianati amanah, menegakkan keadilan, hukum, dan kebenaran

Ketaatan kepada pemimpin sejauh sejalan dengan perintah Allah dan Rasul, mengemban risalah Islam, menunaikan amar ma’ruf, nahi mungkar, dan mengajak orang untuk beriman kepada Allah

Mempedomani Alquran dan sunah, mementingkan kesatuan dan persaudaraan umat manusia, menghormati kebebasan orang lain, menjauhi fitnah dan kerusakan, menghormati hak hidup orang lain, tidak berkhianat dan melakukan kezaliman, tidak mengambil hak orang lain

Berlomba dalam kebaikan, bekerja sama dalam kebaikan dan ketakwaan serta tidak bekerja sama dalam melakukan dosa dan permusuhan

Memelihara keselamatan umum hidup berdampingan, dengan baik dan damai tidak melakukan fasad dan kemungkaran mementingkan ukhuwah islamiah dan prinsip-prinsip lainya yang maslahat, ihsan, dan islah.

3. Berpolitik dalam dan demi kepentingan umat dan bangsa sebagai wujud ibadah kepada Allah dan Islah serta ihsan kepada sesama, dan jangan mengorbankan kepentingan yang lebih luas dan utama itu demi kepentingan diri sendiri dan kelompok yang sempit

4. Para politisi Muhammadiyah berkewajiban menunjukkan keteladanan diri (uswatun hasanah) yang jujur, benar, dan adil serta menjauhkan diri dari perilaku politik yang kotor, membawa fitnah, fasad dan hanya mementingkan diri sendiri

5. Berpolitik dengan kesalehan, sikap positif, dan memiliki cita-cita bagi terwujudnya masyarakat utama dengan fungsi amar ma’ruf dan nahi mungkar yang tersistem dalam satu kesatuan imamah yang kokoh

6. Menggalang silaturahmi dan ukhuwah antar politisi dan kekuatan politik yang digerakkan oleh para politisi Muhammadiyah secara cerdas dan dewasa

Itulah enam perangkat nilai dari norma islami yang bersumber dari Alquran dan sunah dan harus dimiliki oleh warga Muhammadiyah dalam menghadapi pesta demokrasi. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini