UM Surabaya

Gerakan Modernisasi

Tapi untungnya, di akhir abad 18 dan awal abad 19, sejumlah tokoh muslim seperti Jamaluddin Al-Afghani di India dan Muhammad Abduh di Mesir mulai sadar untuk bangkit meski sangat terlambat.

Mereka melakukan gerakan modernisasi, menumbuhkan ghirah keilmuan di kalangan umat Islam dan mengajak umat Islam kembali kepada Alquran dan hadis. Karena hanya dengan itu, umat Islam bisa maju dan kembali berdaya.

Gerakan modernisasi ini akhirnya merembet jadi gerakan perjuangan melawan penjajah merebut kemerdekaan. Tak hanya di wilayah Mesir dan Timur Tengah, di sejumlah wilayah Islam lainnya seperti India pun bermunculan tokoh modernis (pembaharu) muslim.

Dampak gerakan modernisasi di Timur Tengah jadi virus ampuh yang terus menyebar ke berbagai wilayah Islam lainnya. Bahkan gerakan pembaruan itu secara perlahan memberikan pengaruhnya di Indonesia.

Gagasan Pan-Islamisme atau persatuan umat Islam yang dicetuskan Jamaluddin Al-Afghani dipahami baik para tokoh gerakan pembaruan di Indonesia.

Bahkan gerakan pembaruannya berdampak. Bukan hanya mampu memotivasi bangsa Indonesia untuk menghadirkan semangat baru dalam berpolitik, tapi juga membangun pendidikan lebih dinamis sesuai tuntutan zaman.

Dan akhirnya merembet lebih luas pada kebutuhan bernegara dan berbangsa dengan munculnya gerakan nasionalisme di Indonesia. Masyarakat Indonesia pun tergerak bangkit dan bersatu memperkuat ukhuwah Islamiyah.

Hingga akhirnya memproklamirkan Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Inilah peran riil umat Islam terhadap bangsa dan negara ini yang tidak bisa dibantah lagi, meski banyak pihak ingin mengubur sejarah itu.

Kala itu, berbagai upaya pembaruan ditempuh para tokoh dan ulama Indonesia, termasuk mendirikan organisasi sosial keagamaan Islam. Harus diakui, munculnya organisasi-organisasi sosial keagamaan Islam itu telah menumbuhkan benih-benih nasionalisme dalam pengertian modern.

Modern adalah sikap dan cara berpikir serta bertindak sesuai perkembangan zaman. Modernisasi adalah proses pergeseran sikap mental sebagai bagian dari masyarakat untuk hidup sesuai laju perkembangan zaman.

Menurut Harun Nasution, modernisasi mengandung arti pikiran, aliran, gerakan, dan usaha mengubah paham-paham, adat-istiadat, institusi lama untuk disesuaikan dengan keadaan baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

Gerakan modernisasi Islam di Indonesia seperti itu telah menjadi fenomena dan semakin menguat setelah para tokoh dunia berhasil memperbarui sistem pendidikan di Universitas Al-Azhar, Mesir.

Gaung Al-Azhar menggema ke seluruh penjuru dunia Islam dan menjadi rujukan gerakan di dunia Islam. Termasuk juga menggugah bangsa Indonesia untuk mengubah cara pandang agar bergerak lebih maju.

Perlahan dan pasti, sistem pendidikan di Indonesia mengalami perubahan dan pencerahan. Pendidikan tak hanya difokuskan pada pembelajaran keagamaan, tetapi juga pembelajaran di bidang ilmu pengetahuan umum.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini